trans JAVA (lanjutan) : 121118-290419_280221

1460597016474id772129

new-chin-year-dragon-02

Emil Minta Pemerintah Susun Perpres Percepatan Pembangunan Cirebon-Patimban-Kertajati

Jalan Tol Ciawi-Sukabumi Seksi Cigombong – Cibadak Selesai Agustus 2021

JSMR: jalan tol baru selesai 2022

JAKARTA okezone – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuldjono membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Asosiasi Jalan Tol Indonesia (ATI) 2019 di Hotel Fairmont Senayan, Jakarta. Menteri Basuki didampingi oleh Direktur Jenderal Bina Marga Sugiyartanto, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit.

Acara ini dihadiri 53 Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) baik itu dari swasta maupun Badan Usaha Milik Negara (BUMN), seperti PT Jasa Marga (Persero), PT Waskita Karya (Persero) hingga PT Hutama Karya (Persero).

Baca Juga: Tol Pandaan-Malang Seksi I-III Siap Diresmikan

Dalam sambutannya, Basuki mengaku banyak masyarakat yang mengaku bersyukur dengan tersambungnya Tol Trans Jawa. Sebab, bisa terasa secara langsung menekan waktu tempuh yang semakin cepat.

“Sudah banyak sekali pengguna jalan yang menyampaikan rasa terima kasih secara langsung atas tersambungnya Jalan Tol Trans Jawa,” ujarnya dalam acara Rakor ATI, di Fairmont Hotel, Jakarta, Senin (29/4/2019).

Baca Juga: Molor dari Target, Tol Pandaan-Malang Tunggu Uji Kelaikan Operasi

Sementara itu, Ketua Umum ATI Desi Arryani menyebut pembangunan jalan tol ini merupakan pencapaian yang luar biasa. Bahkan menurutnya, pengoperasian jalan tol yang dilakukan ini relatif singkat.

“Perkembangan infrastruktur luar biasa tahun lalu tersambung Trans Jawa tersambung hampir 1.000 km dilanjut dengan Tol Trans Sumatera,” ucapnya.

(fbn)

new-chin-year-dragon-02

Merdeka.com – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mendampingi Presiden Joko Widodo ( Jokowi) meresmikan Jalan Tol Pasuruan-Probolinggo. Jalan tol yang dibangun oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk selaku pengembang dan kontraktor ini memiliki panjang sekitar 31,3 kilometer.

Jalan tol yang biasa disingkat Paspro ini diresmikan Presiden Jokowi di Gerbang Tol Probolinggo Timur, Jawa Timur. Saat meresmikan, Jokowi menyampaikan kini dari Merak sampai Banyuwangi sudah tersambung dengan jalan tol yang diharapkan bisa meningkatkan mobilitas orang atau barang.

“Kalau kita lihat dari Jakarta, Cawang sampai Probolinggo sudah tembus 840 km. Kalau dimulai dari ujung barat Pulau Jawa di Merak ke Probolinggo itu tembusnya 962 kilometer. Kalau dulu ada Anyer-Panarukan yang dikerjakan oleh Daendles sekarang ada Merak-Banyuwangi yang dikerjakan Menteri PU,” kata Presiden Jokowi di Probolinggo, Rabu (10/4).

Rini kemudian menjelaskan, pengoperasian tol ini akan mempercepat waktu tempuh dari Pasuruan ke Probolinggo, dari semula 2,5 jam menjadi 30 menit. Diharapkan pengoperasian jalan tol Pasuruan Probolinggo juga akan turut mendorong roda perekonomian daerah dan nasional.

“Ini merupakan suatu proyek strategis nasional yang Alhamdulillah bisa selesai tepat waktu dan saat ini sudah diresmikan Bapak Presiden. Saya kira dengan adanya jalan tol ini masyarakat akan punya waktu singkat dari Pasuruan ke Probolinggo cuma 30 menit dari 2,5 jam,” tambah Menteri Rini.

Sebagai informasi, Proyek Jalan Tol Pasuruan-Probolinggo diperoleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk pada tahun 2015 dengan nilai kontrak sebesar Rp 2,9 triliun. Jalan Tol Pasuruan-Probolinggo memiliki 3 Gerbang Tol (GT) yakni, GT Tongas, GT Probolinggo Barat dan GT Probolinggo Timur.

Sebelumnya jalan tol Paspro telah dibuka secara fungsional saat periode libur Natal dan Tahun Baru 2019. Pengerjaan proyek jalan tol ini dimulai Mei 2016 dan selesai pada bulan Desember 2018.

Reporter: Ilyas Istianur Praditya

Sumber: Liputan6.com [azz]

animated-rocket-and-space-shuttle-image-0032

JAKARTA okezone- Masyarakat harus bersabar karena jalan tol layang Jakarta-Cikampek II tidak bisa dipakai saat mudik Lebaran tahun ini. Dengan demikian, pengoperasian jalan tol sepanjang 36,4 kilometer (km) ini meleset dari target yang dicanangkan bisa beroperasi secara fungsional pada musim mudik Lebaran 2019.

Hal ini dipastikan oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi. Sebelumnya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, molornya pengerjaan jalan tol ini mempertimbangkan faktor keselamatan.

Apalagi di sekitar jalan tol tersebut ada pembangunan proyek lainnya seperti Light Rail Transit (LRT) Jabodebek hingga Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

Baca Selengkapnya: Kemenhub Pastikan Tol Layang Japek Tak Bisa Dipakai Mudik Lebaran

(dni)

pinguin_flow_smart_phone

INILAHCOM, Pandaan – PT Jasa Marga Tbk, melalui anak usahanya PT Jasa Marga Pandaan Malang (JPM) siap mengoperasikan Jalan Tol ruas Pandaan-Malang Seksi 1-3 sepanjang 30 kilometer (Km) paling lambat awal Mei tahun ini.

“Paling lambat awal Mei seksi 1-3 sudah bisa operasi. Syukur-syukur sekalian dengan seksi 4 yang sekarang sedang penyelesaian konstruksi,” kata Direktur Utama Jasa Marga Desi Arryani menjawab pers usai membuka Festival Jalan Tol Pandaan-Malang, di Pandaan, Sabtu (23/3/2019).

Festival Jalan Tol keempat kalinya diselenggarakan oleh BUMN Jalan Tol itu adalah salah satu kegiatan sosialisasi sebelum sebuah ruas jalan tol dioperasikan.

Festival kali ini dilakukan di sekitar Gerbang Tol Singosari pada ruas Tol Pandaan-Malang yang diisi dengan kegiatan sepeda santai 15 km dan jalan santai lima km dengan total peserta hampir 7 ribu orang.

Menurut Desi, proses pengajuan untuk Uji Laik Operasi ruas tol itu sedang dalam persiapan untuk diajukan kepada pihak terkait.

Khusus untuk seksi 5 terdapat situs purbakala dan pekan depan akan diputuskan bersama pihak terkait, Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian PUPR dan lainnya.

“Jadi, situs ini di ujung, di tiga kilometer terakhir. Tentunya kita harapkan dilestarikan saja. Malah seksi 5 bisa jadi destinasi,” kata Desi.

Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Anita Firmanti Eko Susetyowati pada kesempatan itu mengatakan akan menganjurkan festival jalan tol juga diikuti oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) lainnya.

“Ini positif sebagai sebuah bentuk sosialisasi, apa yang kita kerjakan. Kita anjurkan agar BUJT lain juga ikut menyelenggarakan,” kata Anita.

Anita juga memastikan keterlibatan aneka kuliner dan usaha kecil menengah di sekitar jalan tol, pada acara itu akan diberi kesempatan untuk menempati tempat istirahat jalan tol.

“Ini yang kita dorong, agar mereka ikut merasakan dampak ekonomi dari adanya jalan tol ini,” katanya.

Jalan Tol Pandaan-Malang sepanjang 37,62 km dan total investasi Rp5,97 triliun.

Selaku operator, PT JPM, sahamnya dimiliki oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk 60 persen, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk 35 persen dan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) 5 persen.[tar]

animated-rocket-and-space-shuttle-image-0026

ID: Pulau Jawa berkepadatan penduduk tinggi. Luas pulau 129.306,03 kilometer persegi, yang dihuni sekitar 129,996 juta jiwa, dengan kepadatan mencapai 1.005 jiwa per kilometer persegi. Jawa adalah pulau dengan potensi agraris beragam dan kaya. Pendekatan kewilayahan berbasis potensi lokal akan membantu pertumbuhan baru tanpa mengabaikan warga lokal.

Pembangunan jalan tol Trans Jawa dari Merak hingga Banyuwangi yang direncanakan terbentang sepanjang 1.150 kilometer melintasi lima provinsi, 15 kota, dan 21 kabupaten. Kehadiran Trans Jawa tentu akan berdampak terhadap masa depan Pulau Jawa, khususnya Jawa bagian utara.

Ruas Merak-Probolinggo (965 km) akan beroperasi seluruhnya pada akhir 2018 dan sisanya (13 km) pada 2019. Ruas Probolinggo- Banyuwangi (172,91 km) tengah dalam proses pembebasan lahan dan konstruksi serta direncanakan beroperasi penuh pada 2020. Ketika seluruh Trans Jawa terhubung maka perlahan tapi pasti masa depan Pulau Jawa turut berubah.

Untuk mengantisipasi kehadiran Trans Jawa, maka ada enam kunci keberlanjutan pengembangan Trans Jawa. Pertama, pemerintah pusat dan daerah harus bersinergi dan berkolaborasi mengoptimalkan Trans Jawa terhadap agenda pembangunan kota/kabupaten yang dilintasi, bagi kesejahteraan masyarakat. Pembangunan kota harus dikendalikan dan diarahkan pengembangan diferensiasi yang memiliki keterikatan kuat dengan daerah penyangga atau kawasan kota kecil atau perdesaan sekitar yang mendukungnya.

Kedua, pengelolaan Trans Jawa harus berwawasan global, profesional, dan ramah lingkungan, serta mengedepankan kearifan lokal. Perubahan kegiatan ekonomi dan tata ruang kota/kabupaten di sepanjang Trans Jawa dari skala lokal menuju regional dan nasional harus dapat diikuti sepenuhnya oleh pelaku ekonomi lokal, agar perubahan regeneratif dapat terwujud, bukan perubahan yang invasif.

Tol adalah peluang baru untuk mengembangkan bisnis seperti properti, pusat perbelanjaan, tempat penginapan, kawasan industri, dan perdagangan di mulut gerbang tol dan persimpangan, serta optimalisasi area rehat sebagai etalase potensi daerah. Aksesibilitas sangat krusial bagi pengembangan properti, sesuai premis properti, “lokasi, lokasi, dan lokasi”.

Ketiga, pusat harus mendorong inovasi daerah untuk memaksimalkan manfaat kehadiran Trans Jawa bagi pengembangan potensi daerah seperti destinasi wisata pusaka, alam, tradisional, kuliner, industri kreatif.

Pembangunan Trans Jawa akan memicu pertumbuhan ekonomi dan perubahan tata ruang lahan yang harus dikendalikan dan direncanakan matang, agar tidak sporadis dan semrawut. Agar kota/kawasan perkotaan kabupaten tidak tumbuh memanjang mengikuti atau sejajar jalan tol menjadi kota linier (ribbon city), maka pertahankan, lindungi, dan optimalkan ruang-ruang terbuka hijau berupa hutan, sawah, kebun di sepanjang koridor Trans Jawa sebagai pembatas sekaligus penghijau jalan tol.

Keempat, pembangungan inklusif melibatkan pelaku usaha, perguruan tinggi, masyarakat dan komunitas lokal. Fenomena kegagalan regenerasi kota akan membawa kota-kota pada situasi dalam kegiatan ekonomi dan tata ruang tidak lagi berada pada kendali dan kepemilikan warga lokal, tetapi oleh pelaku ekonomi nasional dan trans nasional.

Kelima, kota/kabupaten yang dilintasi Trans Jawa akan menjadi pilihan urbanisasi penting di Jawa. Pemerintah harus mengendalikan pembangunan dan mengantisipasi persoalan kapasitas lingkungan dan infrastuktur, keberlanjutan sosial, ekonomi, dan lingkungan. Trans Jawa yang sebagian besar dibangun di sisi selatan jalan Daendels sangat mungkin mengubah wajah lansekap Pulau Jawa kelak.

Ketika lahan untuk jalan tol dibebaskan, maka ruang di sepanjang koridor jalan tol turut berubah, terutama di sekitar gerbang tol. Perubahan tata ruang tidak dapat dihindarkan. Oleh karena itu, pemda harus mengendalikan dan mengelola perkembangan kawasan sepanjang koridor jalan tol agar masyarakat setempat tidak termarjinalkan.

Perguruan tinggi lokal dapat dilibatkan untuk meneliti dampak, menggali potensi, dan mencari solusi pemberdayaan masyarakat dan pelaku usaha lokal terhadap keberadaan Trans Jawa.

Keenam, keberadaan Trans Jawa, cepat atau lambat, akan mengubah peta perkembangan kota/kabupaten di Pulau Jawa, khususnya sepanjang koridor Trans Jawa. Pusat-pusat pertumbuhan ekonomi mengelompok, teraglomerasi, berkiblat ke jalan tol. Aktivitas ekonomi akan terkonsentrasi di sekitar kota/kabupaten yang dilalui jalur transportasi Trans Jawa.

Trans Jawa harus menjadi jalur penumbuh kota-kota berkelanjutan, bukan sebaliknya, menjadi jalur pembunuh kota/kabupaten yang dilintasinya (kota gagal). Dengan terbukanya akses Trans Jawa, transportasi dari daerah produsen ke konsumen, dari wilayah penyuplai tenaga kerja ke wilayah penerima, dari kota surplus modal ke kota yang membutuhkan.

Pada akhirnya, pemerintah pusat harus mendorong pemerintah kota/kabupaten untuk mampu memaksimalkan Tol Trans Jawa sebagai alat pembuka pasar bagi kota/kabupaten lain, agar peluang untuk tumbuh dan membesar akan terbuka lebar. Semoga.

Nirwono Joga, Kemitraan Kota Hijau

new-chin-year-dragon-02

Bisnis.com, SURABAYA – Menteri BUMN Rini Soemarno mengecek kesiapan jalan tol dari Surabaya sampai Jakarta sepanjang 747,5 km, yang ditargetkan dapat beroperasi penuh pada akhir tahun 2018

Pengecekan dalam kegiatan Ekspedisi Tembus Tol Trans Jawa tersebut dimulai dari gerbang Tol Warugunung, bagian dari ruas tol Surabaya–Mojokerto, Senin pagi (12/11/2018).

“Memang ada beberapa titik yang belum selesai sehingga kami akan cek karena komitmen dari Presiden agar tol Merak—Jakarta–Surabaya harus selesai dan diresmikan Desember ini,” kata Rini dalam sambutannya.

Dengan tersambungnya Trans Jawa, Rini mengatakan akan mendorong perekonomian di sekitar wilayah Trans Sumatra.

Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk., Desi Arryani  mengatakan kegiatan ekspedisi dimulai dari Kantor Jasa Marga di Pintu Tol Warugunung, Surabaya-Mojokerto. Selanjutnya, akan melewati ruas Mojokerto-Kertosono bisa ditempuh dalam waktu 50 menit.

Setelahnya, perjalanan akan berlanjut menuju Kertosono–Ngawi yang saat ini masih menyisakan sedikit pekerjaan konstruksi. Setelahnya, rombongan akan menjajal kesiapan ruas Solo–Ngawi.

“Di sini kita akan melihat progres Kali Kenteng. Setelahnya lanjut terus sampai kita berhenti di Kalikuto pada ruas Semarang–Batang,” ujar Desi dalam sambutannya.

Setelahnya, perjalanan akan berlanjut hingga menuju Jakarta. Berdasarkan susunan acara, rombongan akan mencapai Jakarta pada pukul 23.00 WIB.

Adapun, Desi mengatakan bahwa beberapa pembangunan fisik tol Trans Jawa yang saat ini tengah berproses ditargetkan dapat rampung seluruhnya pada 30 November 2018.

“Dengan begitu kami harapkan jalan tol dari Merak–Probolinggo dapat tersambung sampai akhir tahun,” ujarnya.

Emoticons0051

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pembangunan ruas tol Trans Jawa memiliki dampak pada pertumbuhan ekonomis masyarakat. Hal ini terlihat dari fakta yang terjadi di usai tol beroperasi dalam kurun waktu tahunan.

“Kalau kita melihat, tol faktanya di berbagai kota kalau ada jalan tol itu langsung tumbuh ekonominya. Itu bisa kita lihat fakta empirisnya,” kata Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Endra Atmawidjaja saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (26/6).

Endra kemudian memberi contoh dalam pembangunan jalan tol dari Jakarta ke Bogor. Menurutnya sebelum ada jalan tol, Bogor tidak semaju seperti saat ini.

“Kita sekarang dari Jakarta ke Bogor. Siapa yang menduga disitu dulu begitu, saat ini tumbuh kawasan pemukiman, kawasan industri komersil yang sangat pesat,” ujarnya.

“Ke arah Serpong juga begitu. Ke arah Banten juga begitu. Coba lihat itu di sepanjang jalan. Kan berkembang kawasan-kawasan industri,” tambahnya.

Beberapa daerah lain yang berkempang pesat sebagai dampak pembangunan Tol Trans Jawa adalah Cikampek, Bandung, Cipularang dan Purwakarta. Hanya saja menurtnya yang perlu digaris bawahi adalah perkembangan ekonomi ini tidak terjadi secara instan.

“Ini artinya ada manfaat ekonomi yang di generate dari tol. Karena memang tol ini kan peruntukannya memang untuk jarak jauh untuk logistik dan ekonomi memang.” tegasnya.

animated-rocket-and-space-shuttle-image-0032

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah akan meresmikan jalan tol tol Bogor Ring Road seksi 2B Kedung Badak—Simpang Yasmin pada hari ini, Kamis (7/6/2018).

Ruas ini sudah dinyatakan mendapatkan sertifikat laik operasi dalam uji laik operasi yang dilakukan Kementerian PUPR, Kementerian Perhubungan dan Korlantas Polri.
Direktur Utama PT Marga Sarana Jabar Hendro Atmodjo mengatakan ruas tol sepanjang 2,65 kilometer ini akan dikenakan tarif sebesar Rp1.250 per kilometer untuk golongan I.

“Ruas ini tidak kena harmonisasi tarif, tetapi regrouping golongan kendaraan,” ujarnya kepada Bisnis, Rabu (6/6/2018) malam.

Dia menuturkan bahwa tarif tersebut mulai diberlakukan pada 20 Juni 2018 pukul 00.00 WIB. Nantinya, untuk golongan I dari Sentul Selatan hingga Simpang Yasmin akan dikenakan tarif Rp10.000.

Lalu golongan II dan III sebesar Rp15.000 dan golongan IV serta golongan V sebesar Rp20.000.

Secara keseluruhan, pembangnan jalan tol Bogor Ring Road dibagi menjadi empat seksi yakni seksi 1 ruas Sentul Selatan—Kedung Halang (3,85 km) telah beroperasi sejak November 2009, seksi 2A Kedung Halang—Kedung Badak (1,95 km) telah beroperasi sejak Mei 2014, seksi 3B Kedung Badak—Simpang Yasmin (2,65 km), dan seksi 3 meliputi Simpang Yasmin—Salabenda (4,60 km).

reaction_1

Liputan6.com, Jakarta – Tepat pukul 09.30 WIB, Pesawat Indonesia 1 yang digunakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendarat di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati di Majalengka. Ini menjadi penerbangan bersejarah (historical flight) di bandara tersebut, setelah pengerjaannya rampung.

Water Salute, semburan air sebagai tanda selamat datang atas pendaratan perdana pesawat Kepresidenan Republik Indonesia BBJ-2 yang membawa saya pagi ini di Bandar Udara Internasional Kertajati, Majalengka, Jawa Barat.

Demikian Presiden Joko Widodo (Jokowi) menulis dalam akun media sosial Facebook miliknya, untuk menggambarkan kedatangannya saat akan meresmikan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati di Majalengka, Kamis (24/5/2018).

Dengan adanya bandara ini, Jokowi yakin akan menjadi titik pertumbuhan ekonomi baru di Jawa Barat. Memang, selama ini, warga Jawa Barat hanya bisa dilayani melalui Bandara Husen Sastranegara, Bandung dan Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta.

“Kita harapkan Bandara Kertajati ini bisa memberikan pelayanan kepada seluruh warga Jawa Barat dan seluruh masyarakat Indonesia,” kata Jokowi di Bandara Kertajati.

Bandara ini menjadi bandara kedua terbesar di Indonesia setelah Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta). Bandara ini dibangun sejak Desember 2015. Nilai proyek bandara ini mencapai Rp 2,6 triliun.

Bandara Kertajati dibangun di atas lahan seluas 1.800 hektare (ha) dan memiliki landas pacu atau runway berukuran 2.500 x 60 meter dan akan diperpanjang menjadi 3.000 x 60 meter.

Sejak awal direncanakan hingga mulai beroperasinya, Bandara Kertajati dipastikan mampu mengurangi beban di tiga bandara, yaitu Bandara Soekarno-Hatta, Bandara Halim Perdanakusuma dan Bandara Husein Sastranegara.

“Kalau dikatakan bisa kurangi beban bandara yang ada selama ini, itu tepat sekali. Hanya saja ini harus dibarengi pembangunan akses menuju Bandara Kertajati,” kata Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) M. Awaluddin saat berbincang dengan Liputan6.com.

Awaluddin menjelaskan, dari data sepanjang 2017, Bandara Soetta telah melayani 63 juta penumpang, Bandara Halim Perdanakusuma melayani 7 juta penumpang dan Bandara Husein Sastranegara melayani 3,5 juta penumpang.

Belum lagi, potensi penumpang dari beberapa kota seperti Cirebon, Subang, Indramayu dan kota di sekitarnya.

“Kalau semua sudah terkoneksi, sudah menjadi satu antara Jakarta Greather Area dan Jawa Barat, itu mampu kurangi beban total yang bisa ditarik ke sini sekitar 5 juta penumpang per tahun,” tambah Awaluddin.

Dengan kapasitas Bandara Kertajati yang tahap pertama ini sebesar 5,6 juta penumpang per tahunnya, Awaluddin mengaku hal itu sudah lebih dari cukup.

Meski begitu, Bandara Kertajati ini masih memiliki lahan yang cukup luas sehingga masih bisa dikembangkan seiring bertambahnya penumpang. Bandara Kertajati siap melayani penumpang mulai awal Juni 2018. Ke depan, bandara itu memiliki terminal berkapasitas 18 juta penumpang.

Sekjen Indonesia National Air Carriers Association, (INACA) Tengku Burhanuddin mengakui jika keberadaan Bandara Kertajati mampu menjadi alternatif kenaikan penumpang udara yang terjadi setiap tahunnya. Ini dipicu pertumbuhan ekonomi nasional.

Namun, kata dia, Kertajati akan memiliki pasar sendiri bukan serta merta menjadi lokasi pengganti Bandara Soetta. “Itu satu hal berbeda. Ini kan penerbangan kita, kalau ekonomi baik terus maka penerbangan akan bertambah banyak dan penerbangan di Soetta tetap banyak pula karena ibu kota provinsi dan semua kegiatan semua di Jakarta dan Soekarno Hatta tetap tidak bisa dilawan,” kata dia.

1 dari 4 halaman

Terkoneksi Berbagai Moda Transportasi

Presiden Jokowi memastikan Bandara Kertajati akan terintegrasi dengan beberapa fasilitas infrastruktur dan moda transportasi. Seperti jalur tol dan Pelabuhan Patimban. Bahkan rencananya akan ada jalur kereta api.

Ketersediaan sarana infrastruktur dan moda transportasi ini demi meningkatkan ekonomi Jawa Barat. “Kita ingin Bandara Kertajati ini terintegrasi dengan Pelabuhan Patimban yang jaraknya kurang lebih 40 km, sehingga integrasi ini bisa memberikan kemudahan pelayanan fasilitas investor masuk. Dengan itu, harapannya pertumbuhan ekonomi Jawa Barat bisa meningkat,” Jokowi memaparkan.

Saat ini juga tengah dibangun jalan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu). Dengan adanya tol ini, Bandara Husein Sastranegara di Bandung akan terintegrasi dengan Bandara Kertajati. Tol ini diharapkan rampung pada akhir 2018.

Seperti di Soekarno Hatta, Bandara Kertajati akan dilengkapi dengan jalur kereta bandara untuk menarik minat dan mempersingkat waktu penumpang dari Jakarta maupun Bandung.

“Nantinya kereta ini akan membawa penumpang dari Stasiun Gambir menuju Bandara Kertajati dalam waktu kurang dari dua jam. Kereta akan melalui Bekasi Timur, Cikarang, Karawang dan Cikampek,” Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Agus Santoso.

Dengan keberadaan Bandara Kertajati dan kereta bandara ini, efektivitas transportasi masyarakat akan terpenuhi.

“Jadi ini terintegrasi dengan jalan tol Cipali, nanti di sini juga akan dibangun jalur kereta. Jadi ini akan terintegrasi antarmodanya dan mampu menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di Jawa Barat,” kata Dirjen Udara Kementerian Perhubungan Agus Santoso.

Memang, Pengamat Transportasi Darmaningtyas mengatakan, yang masih menjadi kendala seiring beroperasinya Bandara Kertajati terkait akses menuju ke bandara tersebut.

Akses menuju Bandara Kertajati tidak bisa hanya mengandalkan infrastruktur jalan yang ada. “Hambatannya kan akses menuju bandara, jalannya sempit dan berliku,” kata dia.

Darmaningtyas menyarankan, pemerintah harus mencari sarana transportasi lain untuk memudahkan masyarakat menuju ke bandara, salah satunya dengan menghidupkan lagi jalur kereta yang melintasi wilayah Kertajati.‎

“Makanya hanya akan efektif kalau menghidupkan kembali jaringan kereta itu. Karena itu ada jaringan kereta hingga ke Cirebon tapi sudah lama tidak aktif, bahkan sudah sejak kemerdekaan. Kalau itu dihidupkan, itu bisa meningkatkan pengguna. Kalau tidak didukung oleh jaringan kereta, nanti masyarakat yang jauh seperti di Bandung akan lebih memilih ke Halim Perdanakusuma atau Bandara Soekarno-Hatta,” tandas dia.

Dia menilai untuk tahap awal, keberadaan bandara ini hanya efektif untuk menarik masyarakat pengguna pesawat yang berada di sekitarnya, seperti Cirebon, Kuningan, Indramayu, Subang, Purwakarta, dan Bandung.

“Paling itu (Bandara Kertajati) hanya diperlukan oleh masyarakat di sekitar Cirebon, Kuningan, Indramayu, Subang, Purwakarta, Bandung. Atau mungkin mereka yang ingin ke Bandung, katakan dari Malaysia, Singapura, mungkin bisa juga lewat situ,” ujar dia.

2 dari 4 halaman

Layani Penerbangan Domestik dan Haji

Bandara Kertajati, Majalengka, Jawa Barat pada awalnya akan melayani lima rute penerbangan domestik. Lima rute penerbangan tersebut antara lain, Kertajati-Denpasar, Kertajati-Surabaya, Kertajati-Ujung Pandang, Kertajati-Balikpapan, dan Kertajati-Medan.

“Jadi lima penerbangan yang sudah ada. Nanti kami siapkan setelah historical flight,” ujar Kadishub Provinsi Jawa Barat, Dedi Taufik, Selasa, 22 Mei 2018.

Beberapa maskapai yang sudah siap melayani kelima rute tersebut, adalah Garuda Indonesia, Citilink, dan Sriwijaya Air. Pihaknya pun akan terus mempersiapkan Bandara Kertajati agar dapat digunakan oleh masyarakat.

Memang di tahap awal, memang bandara ini baru bisa melayani 5-6 juta penumpang per tahun. Namun, potensi pasar yang bisa dilayani Bandara Kertajati ini sangatlah besar.

Selain masyarakat Majalengka, bandara ini juga bisa melayani masyarakat Cirebon, Bandung, Karawang dan Purwakarta.

“Kami kerja sama, KSO. Kalau kerja sama bandar udara kan nanti BUMD nanti sudah itu. Kalau KSO operatornya AP II,” ujar dia.

Dia pun berharap kelima rute tadi juga dapat digunakan oleh masyarakat yang hendak melakukan libur Lebaran 2018.

“Nanti di Juni mudah-mudahan sudah bisa digunakan untuk mudik. Lihat nanti, pokoknya bisa langsung,” kata dia.

Menteri Perhubungan Budi Karya menargetkan ada penerbangan ke lima kota melalui Bandara Kertajati. Kota-kota itu antara lain Medan, Surabaya, Bali, Makassar, dan salah satu kota di Kalimantan antara Balikpapan dan Samarinda.

“Kita ingin Bandara Kertajati ini tidak hanya menjadi pusat ekonomi baru, melainkan juga menjadi kawasan aeropolis yang mengintegrasikan antara kawasan industri dan hunian,” dia memaparkan.

Tak hanya melayani penerbangan domestik seperti saat mudik, bandara ini nantinya juga melayani penerbangan haji pada Juli 2018 oleh Maskapai Garuda Indonesia.

Direktur Operasional Garuda Indonesia, Triyanto mengatakan, jumlah penerbangan haji yang akan lewat Bandara Kertajati sekitar 5 kloter. “Itu kan untuk Majalengka dan Sumedang. Berangkat pulang,” imbuhnya.

Namun, dia menjelaskan para jemaah haji nantinya tidak akan melakukan penerbangan langsung dari Bandara Kertajati menuju Arab Saudi, melainkan bakal singgah dulu di Bandara Soekarno-Hatta atau yang dikenal dengan sebutan penerbangan antara.

Nantinya jemaah haji yang berangkat dari Kertajati akan diangkut menggunakan pesawat Garuda jenis 330, yang terlebih dulu ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Hal ini karena panjang runway Bandara Kertajati mencapai 2.500 meter, belum memungkinkan untuk didarati pesawat jenis Boeing 777 atau pesawat yang akan menerbangkan jemaah haji ke Arab Saudi.

Berdasarkan peraturan keselamatan, Boeing 777 boleh mendarat di runway dengan panjang 3.000 m. Karena itu, dia mengharapkan proses pengerjaan tambahan runway dapat dilakukan dalam waktu dekat, sehingga pada saat umroh nanti, Bandara Kertajati sudah dapat menampung pesawat yang lebih besar dan siap melayani penerbangan langsung ke Arab Saudi.

“Umroh juga harus (pesawat) yang besar. Umroh kan sesudah haji. Bulan November. Jadi diharapkan sekarang dibangun landasannya pada saat Oktober sudah jadi dan bisa go (layani penerbangan langsung),” papar Triyanto.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengakui bahwa panjang runway Bandara Kertajati memang belum memungkinkan didarati pesawat besar. Karena itu penerbangan antara memang harus dilakukan.

“Enggak ada masalah dengan runway, runway sudah 2.500 m kalau (Boeing) 777 tidak bisa memang tapi kita gunakan alternatif (pesawat jenis) 330 atau yang lain. Pokoknya kita tidak akan melanggar ketentuan berkaitan dengan keselamatan,” dia menjelaskan.

“Kerja sama dengan AP II, bulan Juli akan ditambah menjadi 3.000. Jadi tahun depan sudah bisa (Boeing) 777 mendarat di sana. Paling 6 bulan selesai,” dia menandaskan.

new-chin-year-dragon-02

TEMPO.COJakarta – PT Jasamarga Semarang Batang (JSB) percepat pembebasan lahan dan pembangunan jalan Tol Batang Semarang agar dapat menjadi jalur alternatif saat Lebaran 2018.

Salah satu upaya percepatan pembangunan yang dilakukan anak usaha PT Jasa Marga Tbk. itu adalah dengan melakukan perbaikan tanah di Ponowareng dan daerah Kaliboyo hingga Kaliurang dengan menggunakan metode slab on pile. Hal ini dilakukan sesuai kajian teknis oleh konsultan perencana.

Baca jugaProgres Konstruksi Tol Batang-Semarang Hampir 60 Persen

Upaya percepatan lainnya adalah selalu menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam pembangunan ruas tol sepanjang 75 kilometer ini. Prosedur K3 diyakini mampu meminimalisir kecelakaan di lapangan yang dapat menghambat pembangunan.

Berbagai langkah percepatan yang dilakukan JSB diklaim mampu memperlancar penyelesaian proyek tersebut. Hingga pertengahan Desember 2017, perkembangannya sudah mencapai 65,73 persen untuk seluruh seksi.

“Diharapkan untuk jalur Lebaran, akhir Mei 2018 sudah siap digunakan dengan kondisi jalan sudah rigid semua sehingga para pemudik akan aman dan nyaman,” ujar Pimpinan Proyek Jalan Tol Batang Semarang, R. Beni Dwi Septiadi, Kamis, 4 Januari 2018.

Di sisi pembebasan lahan, realisasinya sudah mencapai 98,17 persen per pertengahan Desember 2017.

Ruas tol Batang Semarang merupakan bagian dari proyek jalan tol Trans Jawa yang dibagi dalam lima seksi. Rinciannya adalah Seksi 1 Batang-Batang Timur sepanjang 3,2 kilometer, Seksi 2 Batang Timur-Weleri sepanjang 36,35 kilometer, Seksi 3 Weleri-Kendal sepanjang 11,05 kilometer, Seksi 4 Kendal-Kaliwungu sepanjang 13,5 kilometer dan Seksi 5 Kaliwungu-Krapyak sepanjang 10,1 kilometer.

Sesuai rencana, akan ada lima Gerbang Tol (GT), yaitu GT Tulis, GT Weleri, GT Kendal, GT Kaliwungu dan GT Kalikangkung. PT JSB optimistis ruas Tol Batang Semarang dapat melalui uji kelaikan dan beroperasi penuh pada akhir 2018.

ets-small

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Hingga akhir November 2017, progres realisasi proyek pembangunan konstruksi Ruas Jalan Tol Batang-Semarang untuk seluruh seksi sudah mencapai 59,63%.

Upaya percepatan pembangunan konstruksi yang dilakukan oleh PT Jasamarga Semarang-Batang (JSB) ini adalah dengan proses perbaikan tanah di lokasi Ponowareng. Kemudian daerah Kaliboyo hingga Kaliurang menggunakan metode slab on pile, sesuai dengan kajian teknis oleh konsultan perencana.

“Diharapkan untuk jalur Lebaran akhir Mei 2018 sudah siap untuk digunakan dengan kondisi jalan sudah rigid semua, sehingga para pemudik Lebaran akan aman dan nyaman,” ujar R Beni Dwi Septiadi selaku Pimpinan Proyek Jalan Tol Batang-Semarang dalam keterangan resminya, Rabu (29/1).

Percepatan pembangunan jalan tol dengan total panjang 75 Km ini pun dilakukan dari aspek realisasi pembebasan lahan untuk gabungan seluruh seksi sudah mencapai 98,17%.

Untuk merampungkan proses pembebasan lahan sesuai target, JSB menempuh cara komunikasi ke semua instansi terkait tanah wakaf dan makam. Hal tersebut terus dilakukan secara berkesinambungan sedangkan bidang yang tidak sepakat harga maka dilakukan konsinyasi sesuai amanat UU No 2 Tahun 2017 agar percepatan bisa tercapai tepat waktu.

“Diharapkan akhir Desember 2017 proses pembebasan tanah sudah selesai semuanya,” ujar Hadi Susanto Manager Pengadaan Lahan JSB.

JSB optimistis bahwa pembangunan proyek jalan tol yang dibagi menjadi 5 seksi ini dapat dilakukan uji kelaikan dan beroperasi penuh pada akhir tahun 2018.

Jalan Tol Batang-Semarang merupakan bagian dari proyek Jalan Tol Trans Jawa yang dibagi menjadi 5 seksi, terdiri dari Seksi 1 Batang-Batang Timur (3,20 Km), Seksi 2 Batang Timur-Weleri (36,35 Km), Seksi 3 Weleri-Kendal (11,05 Km), Seksi 4 Kendal-Kaliwungu (13,50 Km), dan Seksi 5 Kaliwungu-Krapyak (10,10 Km).

reaction_1

Jakarta detik – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meninjau progres pekerjaan ruas tol Batang-Semarang tepatnya di seksi 5 Kaliwungu-Semarang (10,40 km), Minggu (5/11/2017).

Ruas tol ini merupakan ruas tol kedua yang dicek progresnya oleh Menteri Basuki pada hari minggu itu, setelah tol Pemalang-Batang. Pada kunjungan keduanya ini, ia mendapat penjelasan mengenai progres pembangunan Jalan Tol Batang-Semarang dari Direktur Utama PT Jasamarga Semarang Batang (JSB) Saut Simatupang selaku pengelola proyek jalan tol ini.

Basuki mengatakan saat ini progres ruas Batang-Semarang (74,20 km) yang terbagi menjadi 5 seksi secara keseluruhan sudah mencapai 55,7 persen. Nilai investasi ruas tol Batang-Semarang sekitar Rp 11 triliun

Sementara untuk progres konstruksi masing-masing seksi yakni Seksi I Batang-Tulis (3,2 Km) sebesar 86,7 persen, seksi II Tulis-Weleri (36,35 km) sebesar 46,52 persen, seksi III Weleri-Kendal (10,75 km) sebesar 56,37 persen dan seksi IV Kendal-Kaliwungu (13,5 km) progres fisiknya sudah 57,62 persen.

“Untuk seksi V progres konstruksi sudah 66,2%. Dengan melihat langsung progresnya, saya yakin saat arus mudik Lebaran 2018 sudah dalam kondisi beton, sehingga tidak ada lagi tol darurat tahun ini,” terang Basuki, dikutip dari keterangan tertulis Kementerian PUPR, Senin (6/11/2017).

Untuk pembebasan lahan, saat ini berjalan dengan lancar dan tidak ditemukan kendala yang berarti. Pembebasan lahan sudah selesai seluruhnya pada seksi I dan 4 seksi lainnya sudah di atas 90 persen.

Tol Batang-Semarang merupakan bagian dari tol Trans Jawa yang pembangunannya telah dimulai sejak Juni 2016 lalu dan ditargetkan beroperasi pada akhir 2018. Sebelumnya ruas tol ini saat mudik lebaran 2017 sudah difungsikan secara darurat hingga Gringsing Kabupaten Kendal.

Beberapa pekerjaan yang saat ini tengah diselesaikan antara lain pembangunan Underbridge Kali Blorong, Kali Sadang 1 dan 2, Kali Wetan dan Overpass Magelung 1.

Hak konsesi tol ini dipegang oleh PT Jasamarga Semarang-Batang yang dimiliki sahamnya oleh PT. Jasamarga (Persero) Tbk. dan PT. Waskita Toll Road.

Turut mendampingi Menteri Basuki dalam kunjungan tersebut Dirjen Bina Marga Arie Setiadi Moerwanto, Direktur Jalan Bebas Hambatan, Perkotaan, dan Fasilitasi Jalan Daerah, Ditjen Bina Marga Subagiono, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry TZ, Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) VIII Hery Marzuki,dan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juwana Ruhban Ruzziatno dan Kepala Biro Komunikasi Publik Endra S. Atmawidjaja(hns/elz)

new-chin-year-dragon-02

Jakarta detik – Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu seksi 1b dan 1c sepanjang 8,26 km bakal dioperasikan hari Jumat (3/11) besok. Peresmian pengoperasian tol yang sempat mangkrak sejak tahun 1998 ini akan dilakukan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Besok tanggal 3 kita mau peresmian Tol Becakayu sama pak Jokowi,” kata Sekretaris Perusahaan Waskita Toll Road Eka Sjarief saat dihubungi detikFinance, Kamis (2/11/2017).

Hal ini dibenarkan oleh Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna. Jalan tol yang akan dibuka dari Cipinang Melayu di Jakarta Timur menuju Pangkalan Jati dan berakhir di Jakasampurna, Bekasi Barat. Proses uji coba kelayakan sudah dilakukan dan sertifikat layak operasi sudah pun sudah didapatkan.

Nantinya, tol ini akan dibuka gratis terlebih dahulu sebelum dikenakan tarif. Hal ini sebagai sosialisasi kepada pengguna sekaligus evaluasi terkait hal-hal yang dirasa masih kurang oleh pengguna.

“Nanti kita gratis dulu sambil kita simultan melihat mana yang kurang dan sebagainya. Kalau sudah perfect, baru kita charge (kenakan tarif) nanti,” tukas Eka.

Adapun tol Becakayu secara keseluruhan memiliki panjang 21,04 km. Meski baru sebagian yang diresmikan, namun kehadiran tol ini diharapkan dapat mengurangi kemacetan yang kerap terjadi di Jalan Raya Kalimalang dan Tol Jakarta Cikampek yang kerap mengalami penumpukan volume kendaraan di Gerbang Tol Halim.

Kehadiran Tol Becakayu juga dipercaya meningkatkan kelancaran lalu lintas kendaraan logistik yang menuju Karawang, Cibitung dan Bandung sebagai akibat terpecahnya arus lalu lintas sehingga mengurangi volume lalu lintas di Tol Jakarta-Cikampek. (eds/dna)

animated-rocket-and-space-shuttle-image-0026

Jakarta detik – Komisaris Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk Refly Harun berharap pembangunan konstruksi proyek Jalan Tol Batang-Semarang dengan total panjang 75 kilometer (km) ini dapat dilakukan uji kelaikan dan mulai beroperasi pada akhir tahun 2018.

“Sejauh pantauan kami, pembangunan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Dengan progres pembangunan sejauh ini yang sudah memenuhi target, semoga Jalan Tol Batang-Semarang bisa selesai pada bulan September 2018, dan bisa segera beroperasi,” tutur Refly dalam keterangannya, Jakarta, Minggu (29/10/2017).

Pada kunjungan monitoring proyek Jalan Tol Trans Jawa hari kedua ini, Refly mendapat penjelasan mengenai progres pembangunan Jalan Tol Batang-Semarang dari Direktur Utama PT Jasamarga Semarang Batang (JSB) Saut Simatupang selaku pengelola proyek jalan tol ini.

Realisasi pembangunan konstruksi seluruh seksi hingga tanggal 27 Oktober 2017 telah mencapai 54,185%. Selain dari segi konstruksi, realisasi progres pembebasan lahan untuk semua seksi telah mencapai 98,16%.

Jalan Tol Batang-Semarang merupakan bagian dari proyek Jalan Tol Trans Jawa yang dibagi menjadi 5 seksi, yang terdiri dari Seksi 1 Batang-Batang Timur (3,20 km), Seksi 2 Batang Timur-Weleri (36,35 km), Seksi 3 Weleri-Kendal (11,05 km), Seksi 4 Kendal-Kaliwungu (13,50 km), dan Seksi 5 Kaliwungu-Krapyak (10,10 km).

Tol dengan panjang jalan 75 km ini sebelumnya dibuka fungsional sejauh 34,5 km saat musim mudik Lebaran beberapa bulan lalu. (ara/mkj)

doraemon

Bekasi- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kempupera) akan mengoperasikan sebagian ruas tol layang Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) pada awal November 2017 ini. Dari total panjang 21,04 kilometer, yang akan dioperasikan pada tahap awal sepanjang 8,26 km yakni pada Seksi 1 B Cipinang Melayu-Pangakalan Jati dan Seksi 1 C Pangkalan Jati-Jatisampurna.

‎”Kita masih menyelesaikan pembangunan tahap akhir yakni finishing di pintu masuk dan pintuk keluar tol,” ujar Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kempupera, Herry Trisaputra Zuna, di Bekasi, Rabu (25/10).

Dia mengatakan ada dua gerbang tol di Seksi 1 B dan 1 C. Untuk gerbang exit tol seksi 1 B berada di dekat perempatan lampu merah Lampiri, Durensawit, Jakarta Timur. Sedangkan seksi 1 C berada di dekat Pasar Sumber Arta, Jakasampurna, Bekasi Barat, Kota Bekasi. “Tol Becakayu akan dioperasikan oleh PT Kresna Kusuma Dyandra Marga (KKDM),” kata dia.

Rencananya, transaksi di gerbang tol ini menggunakan kartu elektronik (nontunai) dengan sistem tertutup, yakni pengendara masuk ke ruas tol dan melakukan pembayaran saat di pintu keluar tol. “Semua sudah tersambung, Seksi 1 B dan 1 C, di depan Borobudur sudah, tinggal penyelesaian akhir. Kita yakin bisa dioperasikan awal November,” tuturnya.

‎Menurut Herry, BPJT bersama KKDM sedang melakukan uji kelayakan yang meliputi pemeriksaan komponen seperti kelengkapan rambu, lampu, gerbang tol.

‎Terkait tarif tol, kata dia, masih dalam pembahasan. Namun diperkirakan, akan lebih mahal dibanding ruas Tol Jakarta-Cikampek, Tol Dalam Kota dan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR).

Sedangkan, Seksi 1 A dari DI Panjaitan-Cipinang (Casablanca) sepanjang 3,19 km ditargetkan selesai pada Mei 2018 mendatang. Sementara pembangunan Seksi 2 dari Jatisampurna hingga Bekasi Timur sepanjang 9,2 km terus dikebut. “Keseluruhan tol Becakayu ‎diharapkan selesai pada 2019 mendatang,” katanya.

Kehadiran Tol Becakayu dapat menjadi solusi kemacetan di sepanjang ruas Tol Jakarta-Cikampek. Pengendara mempunyai alternatif dari Kota Bekasi menuju ke Jakarta atau sebaliknya. Tol Becakayu akan terhubung dengan Tol Wiyoto Wiyono dan Tol Lingkar Luar Jakarta (Jakarta Outer Ring Road/JORR‎). “Kahadiran tol ini menambah pilihan pengguna jalan, menambah kapasitas jalan dan mengurangi‎ waktu tempuh perjalanan Kota Bekasi-Jakarta atau sebaliknya, diharapkan mempersingkat hingga menjadi 30 menit,” katanya.

Sumber: Suara Pembaruan

new-chin-year-dragon-02

JAKARTA, KOMPAS.com – Pemerintah akan meniadakan pembayaran tunai diseluruh gerbang tol pada akhir Oktober 2017. Nantinya transaksi di jalan tol akan diganti dengan mengunakan kartu elektronik.

Kebijakan ini dipastikan akan berdampak kepada para penjaga gardu tol yang biasa melayani transaksi di gerbang tol. Namun PT Jasa Marga, sebagai salah satu operator jalan tol memberikan kepastian.

“Kami tidak melakukan PHK atas pengurangan petugas akibat elektronifikasi ini,” ujar Direktur Utama Jasa Marga Desi Arryani dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Jumat (6/10/2017).

Menurut Desi, keputusan itu diambil Jasa Marga lantaran di saat yang bersamaan jumlah jalan tol yang akan dioperasikan BUMN tol tersebut akan naik dua kali lipat dalam waktu dekat.

Saat ini tutur Desi, panjang jalan tol yang dioperasikan Jasa Marga mencapai 625 km. Dalam waktu dekat, panjang jalan tol itu akan bertambah hingga mencapai 1.200 km.

Sementara itu jumlah seluruh pegawai Jasa Marga mencapai 9.900 orang. Namun Desi mengaku tak hafal betul berapa banyak pegawai yang bekerja sebagai petugas gardu tol.

Sebagian, para petugas gardu tol tetap akan disiagakan di gerbang tol. Namun sebagian lagi akan dialihtugaskan ke unit tugas Jasa Marga Grup. Salah satunya yaitu di alihkan ke rest area.

“Karena kami mau meningkatkan rest area yang rapih, bersih. Kemudian dipemeliharaan kami mengecek jembatan, rumput dan seterusnya. Jadi banyak sekali yang perlu ditingkatkan pelayanannya,” kata Desi.

doraemon

[MOJOKERTO] Dibukanya ruas jalan tol Jombang-Mojokerto sepanjang 40,5 kilometer (km) sebagai bagian dari ruas Jalan Tol Trans Jawa, diharapkan dapat menjadi jalur alternatif untuk mengurai kepadatan lalu lintas pada hari-hari biasa, terlebih lagi akhir pekan dan hari libur nasional. Selama ini di beberapa titik selalu diwarnai kemacetan yang cukup parah, antara lain di jalur by-pass Mojokerto, tepatnya di simpang empat Mertex hingga simpang lima Kenanten serta pertigaan Mengkreng, Kertosono, yang merupakan tempat pertemuan jalur dari tiga wilayah kabupaten, meliputi Nganjuk, Kediri dan Jombang.

Bersamaan dengan beroperasinya secara komersial jalan tol Joker, maka tarif jalan tol Jombang-Mojokerto (Joker) mulai diberlakukan pula, Selasa (26/9) pukul 00.00 WIB, menyusul turunnya Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 720/KPTS/M/2017 tentang Besaran Tarif Tol Pada Jalan Tol sepanjang 40,5 km tersebut. Besaran tarif tersebut bervariasi, di antaranya ditentukan jenis atau golongan kendaraan, jarak yang ditempuh dengan memperhatikan masuk dan keluarnya kendaraan dari gerbang tol.

“Semisal jika masuk dari gerbang Mojokerto Barat menuju Mojokerto, untuk kendaraan golongan I dikenakan tarif Rp 6.000. Sementara salah satu tarif termahal adalah masuk dari gerbang Bandar (Jombang) hingga Mojokerto untuk kendaraan golongan V dikenakan tarif Rp 138.000,” ujar Dela Rosita, Humas PT Marga Harjaya Infrastruktur (MHI) dalam siaran persnya yang diterima SP, Senin (25/9) malam.

Dela Rosita lebih lanjut menjelaskan, dari berbagai rincian tersebut tarif paling murah sebesar Rp 6.000 dan yang termahal Rp138.000 karena faktor golongan kendaraan yang melintas. “Setiap golongan tarifnya berbeda-beda. Bervariasi,” ujarnya sambil menambahkan, bahwa tol Joker merupakan salah satu proyek strategis nasional dan bagian dari tol Trans Jawa.

Sebelumnya, pengoperasian jalan tol Joker dilakukan secara bertahap. Seksi 1 sepanjang 14,7 km beroperasi pada Oktober 2014, menyusul seksi 3 sepanjang 5 km yang beroperasi pada November 2016. Seksi 2 sepanjang 19,9 km beroperasi pada 26 September 2017, dan seksi 4 sepanjang 0,9 km akan beroperasi bersamaan dengan beroperasinya ruas Ngawi-Kertosono. [ARS]

long jump icon

SEMARANG okezone – Presiden Joko Widodo kembali mendatangi jalan tol Bawen-Salatiga yang merupakan Seksi 3 Tol Semarang-Solo. Bukan lagi melihat pembangunan, kali ini ia akan meresmikan pengoperasian tol yang sempat membuat heboh masyarakat.

Gerbang Tol Salatiga mulai diperbincangkan usai foto Keindahan Gerbang Tol Salatiga tersebar di internet. Bahkan Gerbang Tol Salatiga disamakan dengan pintu tol yang berada di pegunungan Swiss.

BERITA REKOMENDASI +
Tarif Tol Bawen-Salatiga Dianggap Mahal, Menteri Basuki: Mahal-Murah Itu Relatif!
Jokowi Tanya Manfaat Tol Bawen-Salatiga, Kades: Dulu Tiap Hari Orang Kantoran Nangis Berangkat Kantor Jam 5 Pagi
Jokowi: Jalan Tol Selesai, Harga Barang Jadi Lebih Murah
Untuk diketahui, jalan tol Semarang-Solo dengan total panjang 72.64 km dikelola oleh PT Trans Marga Jateng (TMJ). Kelompok usaha PT Jasa Marga (Persero) ini mengelola ruas tol yang terdiri dari seksi 1 Semarang-Ungaran (16,3 km), seksi 2 Ungaran-Bawen (11,3 km), seksi 3 Bawen-Salatiga (18,2 km), seksi 4 Salatiga-Boyolali (22,4 km) dan seksi 5 Boyolali- Kartosuro (11,1 km).

Baca Juga: Gerbang Tol Salatiga dengan Keindahan Gunung Merbabu Mengundang Decak Kagum

Dari kelima seksi ruas tol Semarang-Solo tersebut baru seksi 1 dan 2 yang telah beroperasi.

Jalan tol yang menghubungkan kota Semarang dan Solo tersebut memiliki arti penting bagi denyut nadi perekonomian di daerah yang dilintasi seperti Semarang, Salatiga, Boyolali, Sukoharjo dan Solo dalam rangka memperkuat konektivitas mendukung potensi pengembangan wilayah, khususnya untuk peningkatan kelancaran arus barang dan jasa.

Sebenarnya, tol Bawen-Salatiga sudah dilakukan soft opening usai memperoleh sertifikat laik fungsi jalan tol Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Nomor AJ.005/U/17/DJPD/2016 tanggal 24 Agustus 2017 dan sertifikat dari Kepala Badan Pengatur Jalan Tol nomor JL.03.04-P/338 tanggal 14 September 2017.

Namun untuk pengoperasian secara keseluruhan masih belum. Pasca soft launching itu pengoperasian jalan tol Bawen-Salatiga sementara hanya untuk kendaraan kecil golongan II, sedangkan kendaraan jenis bus dan truk belum diizinkan melintas di ruas jalan tol tersebut.

Baca Juga: Bahas Penentuan Jalur, Pembangunan Jalan Tol Cisumdawu Dikebut hingga 6 Seksi

Sebelumnya, Direktur Utama PT Trans Marga Jateng Yudhi Krisyunoro menerangkan, pemberlakuan tarif tol Bawen-Salatiga menunggu terbitnya surat dari Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

“Keputusan mengenai tarif tol Bawen-Salatiga masih menunggu surat dari Menteri PUPR. Insya Allah bulan ini sudah terbit,” ujarnya.

Ia menegaskan, meskipun pengoperasian jalan tol Bawen-Salatiga dalam tahap uji coba, tapi dapat dipastikan standar pelayanan minimum jalan tol sudah terpenuhi sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia Nomor 16/PRT/M/2014 tanggal 17 Oktober 2017.

(kmj)

new-chin-year-dragon-02

Jakarta detik – Sepanjang 17,6 km jalan tol Bawen-Salatiga akhirnya dioperasionalkan untuk seluruh golongan kendaraan hari ini. Beroperasinya seksi III melengkapi seksi I dan II ruas sepanjang 22,84 km yang sebelumnya telah dibuka masing-masing pada tahun 2011 dan 2014 lalu.

Tersambungnya Bawen dan Salatiga lewat tol akan memperpendek jarak tempuh Salatiga ke Semarang. Waktu tempuh diperkirakan hanya memerlukan sekitar 30 menit, yang bila dibandingkan melewati jalur lama, paling tidak membutuhkan waktu 1,5 jam karena arus lalu lintas selalu tersendat oleh banyaknya pabrik- pabrik di wilayah kabupaten Semarang.

“Artinya pergerakan barang dan jasa makin lancar. Sehingga diharapkan pertumbuhan ekonomi di daerah makin lancar dan baik juga,” kata Direktur Teknik dan Operasi PT Trans Marga Jateng (TMJ), Ali Zainal Abidin saat dihubungi di Jakarta, Senin (25/9/2017).

Jalan Tol Semarang-Solo sendiri memiliki arti strategis bagi pengembangan jaringan jalan khususnya di Jawa Tengah dan juga bagi perkembangan jaringan jalan dalam skala regional.

Jalan tol dengan nilai investasi sebesar Rp 7,3 triliun ini diharapkan mampu memperlancar jalur ekonomi di daerah-daerah yang dilaluinya. Seperti dari Ungaran yang merupakan daerah industri utama di Jawa Tengah.

Saat ini, kendaraan-kendaraan besar dari daerah ini sering terhambat oleh kemacetan karena banyaknya kendaraan yang melintas di jalan provinsi antara Ungaran ke Semarang. Karena banyaknya kendaraan besar yang terhambat, mengakibatkan kemacetan di daerah ini jadi semakin parah.

Saat ini PT Trans Marga Jateng selaku operator jalan tol ini sedang menyelesaikan pembangunan konstruksi pada ruas Salatiga-Kartosuro, sepanjang 32,20 km. Progres pembebasan lahan telah mendekati akhir namun konstruksi masih kecil. Jalan tol Semarang-Solo sepanjang 72,64 km diharapkan bisa rampung secara penuh pada September tahun depan. (eds/mkj)

ets-small

Mojokerto – Presiden Joko widodo (Jokowi) hari ini meresmikan beroperasinya Seksi 2 Tol Mojokerto-Kertosono. Peresmian ini melengkapi ruas lain Tol Mojokerto-Kertosono yang sudah terlebih dahulu beroperasi. Berapa tarifnya?

Supervisor gerbang tol (GT) PT Marga Harjaya Infrastruktur (MHI) Rifan Tsamany mengatakan, masih belum bisa mempublikasikan tarif seksi dua sepanjang 19,9 Km ini. Karena, pihaknya masih menunggu SK tarif dari Kementerian PUPR.

“Harapan kami SK tersebut bisa keluar minggu depan sehingga kita bisa sosialisasi kepada masyarakat,” kata Rifan saat dihubungi detikFinance, Minggu (10/9/2017).

Jika seksi 2 bisa dioperasikan penuh, maka ruas tol Mojokerto-Kertosono sepanjang 40,5 Km akan bisa dilalui penuh. Mulai dari Mojokerto bagian utara hingga Jombang bagian barat.

Selama ini hanya seksi 1 dan 3 yang telah dioperasikan. Seksi 1 sepanjang 14,7 Km dioperasikan sejak Oktober 2014. Bagian ini menghubungkan Bandar Kedungmulyo dengan Tembelang Kabupaten Jombang.

Seksi 3 sepanjang 5 Km antara Desa Kemantren-Kecamatan Gedeg hingga Desa Canggu-Kecamatan Jetis, dioperasikan Desember 2016. Ruas tol ini terkoneksi dengan seksi 4 tol Surabaya-Mojokerto (Sumo). Sementara seksi 2 dan 4 baru selesai pembangunannya Agustus 2017.

Seksi 2 sepanjang 19,9 Km membentang antara Desa Kedunglosari-Tembelang-Jombang hingga Desa Pageruyung-Gedeg-Kabupaten Mojokerto. Sementara seksi 4 yang menjadi penghubung dengan tol Ngawi-Kertosono, membentang antara Desa Gondangmanis hingga Brodot di Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Jombang. Hanya saja seksi 4 dioperasikan bersamaan dengan selesainya tol Ngawi-Kertosono. (/dna)

new-chin-year-dragon-02

JAKARTA-Progres pembangunan jaringan jalan tol Trans-Jawa dari Merak-Banyuwangi telah mencapai sekitar 521,22 km atau sekitar 44,37% dari total panjang 1.174,47 km. Jaringan jalan tol yang terdiri atas 19 ruas ini ditargetkan tersambung dari Merak (Banten) hingga Banyuwangi (Jawa Timur) pada 2019.

“Sesuai rencana kami, tol Merak-Banyuwangi bakal tersambung pada 2019,” kata Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Herry Trisaputra Zuna kepada Investor Daily di Jakarta, Rabu (3/5).

Herry mengungkapkan, dari 19 ruas tol Trans-Jawa tersebut, sebanyak delapan ruas tol telah beroperasi penuh, yaitu tol Merak-Tangerang (73 km), tol Tangerang-Jakarta (33 km), tol Jakarta-Cikampek (83 km), tol Cikopo-Palimanan/Cipali (116,75 km), tol Palimanan Kanci/Palikanci (26 km), tol Kanci-Pejagan (35 km), tol Semarang ABC (24,75 km), dan tol Surabaya-Gempol (49 km).

Adapun empat tol lainnya, menurut Herry, baru beroperasi sebagian, yaitu tol Pejagan-Pemalang seksi I dan II dari Pejagan hingga Brebes Timur (20,20 km), tol Semarang-Solo seksi I dan II dari Semarang hingga Bawen (22,95 km), tol Kertosono-Mejokerto seksi I dan III (19,43 km), serta tol Mojokerto-Surabaya seksi IA dan IV (18,14 km).

Enam tol lain, kata Herry, masih dalam tahap konstruksi, yaitu tol Pemalang-Batang (39,2 km), Batang-Semarang (75 km), Solo-Ngawi (90,10 km), Ngawi-Kertosono (87,02 km), Gempol-Pasuruan (34,15 km), dan tol Pasuruan-Probolinggo (31,3 km). “Selanjutnya tersisa satu ruas yang masih dalam proses tender, yaitu tol Probolinggo-Banyuwangi sepanjang 170,36 km,” tutur dia. ™

Baca selanjutnya di http://id.beritasatu.com/home/total-jalan-tol-beroperasi-capai-989-km/159676

new-chin-year-dragon-02

Bisnis.com, SEMARANG—Pemprov Jawa Tengah menekankan ruas tol Salatiga-Bawen dapat dilalui secara fungsional dua arah oleh pemudik Lebaran mulai 7 Juni mendatang.

“Saya tekankan mulai 7 Juni 2017, Bawen-Salatiga sudah dilalui dua arah. Salatiga-Bawen dan Bawen-Salatiga dan belum bayar. Truk sama bus tidak boleh. Ini hanya untuk kendaraan kecil,” kata Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sri Puryono dikutip dari laman resmi Pemprov Jateng, Jumat (19/5).

Dia menjelaskan ruas tol Salatiga-Bawen terdiri atas empat lajur, yaitu dua lajur kanan dan dua lajur kiri dan sudah didirikan pembatas. Sri Puryono juga mengklarifikasi, tidak semua ruas tol Trans Jawa sudah bisa fungsional menjelang mudik Lebaran tahun ini. Terdapat sejumlah titik yang harus memperoleh perhatian pemudik.

“Kemarin pemahaman dari masyarakat itu kan tol bisa difungsionalkan semua dari Jakarta sampai Jatim. Tidak,” tegasnya.

Pihaknya menjelaskan, pemudik yang berkendara di tol Brebes dapat keluar di Gringsing yang secara normatif beroperasi hingga pukul 17.00 WIB. Usai keluar di Gringsing, pemudik bisa menempuh jalan nasional Pantura. Kemudian masuk Tol Salatiga melalui Mangkang.

Di tol Salatiga, apabila pemudik akan berkendara ke arah Boyolali dapat keluar di Tingkir. Sementara itu, pemudik yang berkendara menuju Jawa Timur dapat keluar di Gemolong, Sragen.

Khusus untuk Tol Batang, Sri Puryono mengimbau pemudik ekstra hati-hati. Sebab, ada sejumlah tikungan dan tanjakan yang belum memenuhi standar jalan tol.

ets-small

Pasuruan detik – Sebagian segmen dari seksi I ruas tol Gempol-Pasuruan siap dioperasikan setidaknya pada akhir Maret ini. Segmen tersebut merupakan segmen Bangil menuju Rembang sepanjang 7,1 kilometer (Km) menyusul rampungnya jalan tol tersebut.

Saat ini, ruas tol yang akan dioperasikan tersebut tengah dilakukan uji kelayakan oleh Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) yang mewakili Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) selaku stakeholder terkait, termasuk Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat.

Berdasarkan pantauan detikFinance, jalan yang membentang sepanjang 7,1 km dari Bangil sebagai pintu masuk tol hingga menuju gerbang tol Rembang telah rampung konstruksinya 100%. Pada sepanjang badan jalan tol, tak ada lagi pengerjaan konstruksi yang menghambat jalan.

Segmen Bangil-Rembang merupakan satu dari dua segmen pada seksi I ruas tol Gempol-Pasuruan. Saat ini, sisa segmen lainnya, yakni dari Gempol menuju Bangil progres konstruksinya telah mencapai 98%. Namun lantaran masih adanya sebagian kecil lahan yang belum bebas di badan jalan tadi membuat seksi I belum bisa dibuka secara penuh.

“Kemarin kami sudah bicara dengan panitia pelaksana pengadaan tanah, ditargetkan April ini sudah tuntas (lahan yang belum bebas). Sehingga kalau benar April sudah tuntas, kami akan lakukan penyelesaian, menjelang Lebaran itu sudah bisa nyambung,” kata Direktur Utama PT Transmarga Jatim Pasuruan, Agus Purnomo saat ditemui di ruas tol Gempol-Pasuruan, Pasuruan, Rabu (15/3/2017).

Dengan dibukanya segmen Bangil-Rembang sepanjang 7,1 km ini diharapkan menjadi awal pengenalan proyek jalan tol ini kepada masyarakat, sambil menunggu seksi I rampung seluruhnya sebelum Lebaran tiba.

“Sebetulnya dengan dibukanya seksi dari Bangil ke Rembang ini, kami ingin mengenalkan ke masyarakat lebih dulu. Meskipun mungkin traffic masih sangat rendah (1000 LHR), tapi paling tidak dengan kita buka ini, ini merupakan sosialisasi ke masyarakat, paling enggak pas nanti sudah nyambung sampai Gempol, mereka sudah tahu,” pungkasnya. (ang/ang)

ets-small

Jakarta detik- Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan mudik tahun ini, masyarakat bisa melewati jalan tol yang telah terbangun dari Jakarta hingga Semarang.

Untuk yang telah beroperasi, Basuki memastikan jalan tol hingga Pemalang bisa dilalui.

“Kalau untuk tol, misalnya Trans Jawa, semua 661 km InsyaAllah akan selesai beroperasi 2018. Tapi jangka pendeknya untuk mudik 2017 ini saya targetkan kalau operasi sampai Pemalang. Kemudian juga yang Semarang-Solo. Sampai Salatiga itu operasi sampai dengan mudik ini. Tapi tanah dari Salatiga sampai Solo itu sudah 100%. Sekarang tinggal konstruksinya,” katanya saat ditemui usai Diskusi Media di Cafe Kembang Kencur, Jakarta, Minggu (5/3/2017).

Setelah dari Pemalang, pemudik juga bisa melanjutkan sampai ke Semarang dengan status fungsional alias gratis. Bahkan pemudik yang menggunakan tol dari Jakarta pada Lebaran tahun ini dijamin tak akan lagi berdesakan di Brebes Timur alias Brexit, namun bisa melanjutkan perjalanan hingga Ngaliyan di Semarang.

“Kalau yang di Kelonengan, Dermoleng, yang ke arah dari Brebes ke Prupuk sekarang juga sedang dibikin 4 lintasan sebidang dengan kereta api. Itu mudah-mudahan dua minggu sebelum mudik selesai. Itu untuk titik kemacetan yang Brebes mau ke Prupuk,” tutur Basuki.

“Itu dua lajur hanya ke Semarang. Dua lajur ke arah Semarang bisa fungsional sampai Ngaliyan di Semarang. Selanjutnya Solo-Sragen-Ngawi-Kertosono 2017 ini juga bisa fungsional. Tapi 2018 operasional,” pungkasnya. (mkj/mkj)

ets-small

Bisnis.com, JAKARTA –  Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat optimistis Tol Trans-Jawa sepanjang 661 kilometer dapat tersambung pada 2018 karena pembebasan lahannya secara keseluruhan sudah 91%.

“Karena itu kami yakin Tol Trans-Jawa pada 2018 bisa tersambung seluruhnya,” ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menjawab pers usai rapat percepatan pembebasan lahan untuk pembangunan jalan tol bersama Menteri BUMN Rini Soemarno dan Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil di Jakarta, Kamis.

Turut hadir mendampingi Menteri Basuki yakni Direktur Jenderal Bina Marga Arie Setiadi Moerwanto dan Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry TZ.

Menteri Basuki mengungkapkan progres ruas tol Trans Jawa yang belum tersambung saat ini yakni ruas Batang-Brebes-Semarang, sepanjang 152 km dan pembebasan lahannya telah mencapai 91 persen dan tinggal memproses pencairan pembayaran sehingga dua minggu ke depan akan rampung 100%.

“Sementara ruas tol Semarang-Salatiga dan Salatiga-Solo sudah 100% pembebasan lahannya. Ruas tol Solo-Kertosono-Ngawi sepanjang 180 km ditargetkan pembebasan lahannya akan selesai pada Februari ini,” ujar Menteri Basuki.

Sementara untuk pembangunan Tol Trans Sumatera, dikatakan Menteri Basuki progresnya sudah mencapai 62%, sehingga pada 2017 ini sebagian ruas tol sudah dapat dioperasikan.

“Bakauheni-Terbanggi Besar mudah-mudahan sudah dapat dioperasikan 2017 ini. Palembang-Indralaya bisa dioperasikan Juni ini, Medan-Binjai akan dioperasikan juga 2017 ini. Kemudian kita juga sudah mulai kerjakan ruas Pekanbaru-Dumai,” ujar Menteri Basuki.

Secara umum dari hasil rapat tersebut, menurut Menteri Basuki penanganan lahan tidak terdapat masalah sehingga pembangunan dapat dikerjakan sesuai rencana.

Menteri Basuki mengaku sangat terbantu dengan adanya dana talangan dari Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) yang terserap untuk proyek jalan tol hingga Desember 2016 sebesar Rp15,75 triliun.

“Untuk di 2017 dana talangan LMAN sebesar Rp20 triliun yang dialokasikan untuk tol sebesar Rp13 triliun, sementara sisanya untuk pelabuhan, kereta api dan lainnya,” ungkapnya.

ets-small

JAKARTA okezone – Arus lalu lintas mudik Lebaran 2017 dari Jakarta ke daerah-daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur diyakini lebih lancar.

Ini setelah pemerintah memastikan Jakarta- Semarang akan tersambung tol tanpa putus pada pertengahan tahun ini. Tiga ruas tol yang menghubungkan Jakarta-Semarang, yakni Pejagan- Pemalang, Pemalang-Batang, dan Batang-Semarang, bisa fungsional dilalui pemudik pada musim mudik Lebaran 2017 pada Juni mendatang.

BERITA REKOMENDASI

Berdasarkan data Kementerian PUPR, progres konstruksi pembangunan ruas jalan tol Pejagan-Pemalang seksi 3 dan 4 sudah mencapai 57,25% dan pembebasan lahannya mencapai 98%. Untuk diketahui, tol Pejagan-Pemalang secara keseluruhan memiliki panjang 57,5 km, terdiri atas empat seksi. Seksi 1 dan 2 hingga keluar di Brebes Timur telah dioperasikan pada Juni 2016 lalu. Adapun ruas tol Pemalang- Batang memiliki panjang 39 km. Saat ini progres konstruksi ruas tol Pemalang-Batang mencapai 6,63% dan pembebasan lahan 80,80%.

Kemudian untuk ruas tol Batang-Semarang yang telah groundbreaking pada April 2016, beberapa lokasi sudah dapat dilalui. Ruas yang memiliki panjang 75 km tersebut terdiri atas 5 seksi. Progres konstruksinya telah mencapai 10,95%, sementara pembebasan lahannya 65,15%.Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dalam keterangan tertulis kemarin menuturkan, Kementerian PUPR bersamaBadanUsahaJalanTol, yakni Jasa Marga, Waskita, dan Sumber Mitra Jaya, sepakat menjaga ritme pekerjaan dan bisa selesai tepat waktu secara fungsional.

Keberadaan tol Jakarta- Semarang ini diharapkan bisa mengurangi kemacetan arus mudik Lebaran 2017. “Kunjungan kali ini ada dua tujuannya, yaitu memastikan jalan tol trans-Jawa Jakarta- Surabaya sepanjang 650 km ditargetkan selesai 2018. Kedua, untuk meyakinkan mudik 2017 akan bisa tembus tidak hanya sampai ke Pemalang, tapi akan bisa sampai ke Ngaliyan, Semarang. Walaupun fungsional, sudah dilapisi beton,” tutur Menteri Basuki. Menteri PUPR akhir pekan lalu melakukan kunjungan ke ruas tol Pemalang-Batang dan Batang-Semarang.

Pada kesempatan tersebut, Menteri Basuki didampingi Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Arie Setiadie Moerwanto, Direktur Pengembangan Jaringan Jalan Rahman Arif, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna, Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VII Achmad Herry Marzuki dan Kepala Biro Komunikasi Publik Endra S Atmawidjaja.

Dengan fungsionalnya jalan tol trans-Jawa sampai Semarang, alternatif untuk rekayasa lalu lintas semakin banyak. Arus lalu lintas mudik Lebaran 2017 akan terpecah, tidak lagi terfokus di Brebes Timur seperti tahun lalu. “Kalau nanti di Ngaliyan itu berfungsi, arus dapat terpecah di Brebes untuk langsung menuju Purwokerto. Jadi sudah banyak alternatif untuk rekayasa lalu lintas,” paparnya.

Fly Over di Brebes

Di bagian lain, demi memperlancar arus lalu lintas, Kementerian PUPR juga berencana membangun empat jalan layang (fly over) di wilayah Kabupaten Brebes dan Tegal tahun ini. Di Kabupaten Brebes, fly over akan dibangun di Dermoleng, Kecamatan Ketanggungan, dan Kretek, Kecamatan Paguyangan. Dua wilayah tersebut selama ini menjadi titik rawan macet di jalur tengah Brebes saat musim arus mudik dan balik Lebaran karena keberadaan perlintasan KA sebidang.

Perlintasan KA Dermoleng harus dilewati pemudik yang hendak menuju ke Bumiayu dan Purwokerto dari arah jalan pantura atau tol Pejagan atau sebaliknya. Selain keberadaan perlintasan KA, kemacetan selalu terjadi di titik tersebut karena kondisi ruas jalan yang hanya dua lajur dan adanya aktivitas perekonomian masyarakat di sekitar perlintasan. Menurut Lukman, 43, seorang warga yang memiliki warung di Pertigaan Dermoleng, pada hari normal, kemacetan selalu terjadi pada pagi dan sore hari.

“Hari biasa saja selalu macet apalagi nanti kalau arus mudik. Macetnya pasti tambah parah,” katanya. Setiap musim mudik Lebaran, jalur tengah Dermoleng difungsikan sebagai salah satu jalur pemecah kendaraan yang keluar dari pintu keluar tol Pejagan. Jika kepadatan kendaraan yang menuju ke jalur pantura melalui Pertigaan Pejagan, Bulakamba, sudah tinggi, kendaraan akan diarahkan menuju ke Dermoleng lalu menggunakan jalur alternatif Ketanggungan-Jatibarang- Slawi-Tegal.

Kondisi tak jauh berbeda juga terjadi di perlintasan KA Kretek yang berada di ruas jalan Bumiayu-Purwokerto. Pemudik mesti menghadapi kemacetan panjang di ruas tersebut setiap kali kereta melintas. Keberadaan truk bermuatan berat yang berjalan lambat dan mogok di tengah jalan juga kerap memperparah kemacetan. Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Brebes Satibi mengatakan, pembangunan fly over di Dermoleng dan Kretek dapat mengatasi kemacetan yang sering terjadi saat arus mudik Lebaran.

“Dari survei yang kami lakukan dengan Satlantas Polres Brebes, memang harus dibangun fly over di dua perlintasan itu agar tidak terjadi kemacetan,” kata Satibi kemarin. Menurut Satibi, tidak hanya untuk mencegah kemacetan saat arus mudik dan balik Lebaran, keberadaan fly over juga diperlukan karena cukup tingginya volume kendaraan yang melintas di ruas jalan Dermoleng dan Kretek setiap harinya. “Ditambah di situ tidak ada jalur alternatif lain,” katanya.

Satibi menyebut, selain di Dermoleng dan Kretek, pembangunan fly over juga diperlukan di pertigaan Pejagan, Kecamatan Bulakamba. Sebab di ruas itu juga terdapat perlintasan KA sebidang yang kerap memicu kemacetan saat arus mudik Lebaran, terutama bagi kendaraan pemudik yang keluar dari exit toll Pejagan dan hendak menuju ke jalan pantura. “Tapi untuk di Pejagan sejauh ini belum ada rencana dibuat fly over. Selain itu pembangunannya juga pasti membutuhkan biaya besar,” ucapnya.

Terkait waktu pelaksanaan pembangunan, Satibi mengaku belum mengetahuinya. Dia hanya memastikan sudah siapnya pihak ketiga yang akan melaksanakan pembangunan. “Kemungkinan pembebasan lahannya sudah mulai. Yang lebih tahu dari Bina Marga,” ucapnya. Di Kabupaten Tegal, fly over rencananya dibangun di perlintasan KA Klonengan, Desa Prupuk Utara dan perlintasan KA Desa Prupuk Selatan, Kecamatan Margasari.

Kedua titik tersebut merupakan titik simpul kemacetan saat arus mudik dan balik Lebaran karena menjadi pertemuan arus kendaraan dari arah Brebes, Purwokerto, dan Tegal. Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tegal Haron Bagas Prakosa mengungkapkan, pembangunan fly over akan dilaksanakan Kementerian PUPR melalui Satker Bina Marga. “Proses lelangnya sudah dilaksanakan oleh Kementerian PUPR. Nanti yang melaksanakan Satker Bina Marga sebagai pemenang lelang,” kata Haron. Haron menyebut total anggaran yang dialokasikan untuk pembangunan dua fly over tersebut mencapai Rp 190 miliar.

Perinciannya Rp 125 miliar untuk pembangunan fly over di Klonengan dan Rp 65 miliar di Prupuk Selatan. Meski demikian, dia belum dapat memastikan kapan pengerjaan pembangunan mulai dilakukan, termasuk desain fly over tersebut. Sebab pembangunan sepenuhnya kewenangan dan dilakukan pemerintah pusat.

“Kami dari pemkab hanya memberikan rekomendasi atau usulan perlintasan sebidang yang perlu dibangun fly over. Kami usulkan salah satunya di Klonengan karena itu merupakan jalur nasional,” ujarnya.

(rai)

new-chin-year-dragon-02

Karanganyar detik – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengecek progres pembangunan tol Trans Jawa di ruas Solo-Kertosono. Menurut Jokowi, di 2019 nanti akan tersambung 1.200 Kilometer tol.

“Kita harapkan sambung dari barat sampai ke timur di Pulau Jawa ini kurang lebih nanti 2019, sambung semuanya. Kurang lebih 1.200 kilometer. Dan juga tentu saja untuk jalan-jalan tol yang ada di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi yang Bitung Manado kita lihat progresnya baik,” ujar Jokowi usai meninjau ruas tol Solo-Kertosono di Waru, Kebakkramat, Karanganyar, Sabtu sore (15/10).  Sedangkan dalam kurun waktu 2017 hingga 2018 nanti akan ada 3 ruas tol Trans Jawa yang diselesaikan.

“Alhamdullilah progres di lapangan tidak ada masalah. Saya sudah bertanya pada pelaksananya. Nanti tol Semarang-Solo akan diselesaikan Mei 2018. Solo-Ngawi diselesaikan Oktober 2017. Dan Ngawi-Kertosono pada tahun 2018, ” jelasnya.

Tol Semarang-Solo sepanjang 75,67 km, tol Solo-Ngawi sepanjang 90,10 km dan Ngawi-Kertosono sepanjang 87,02 km merupakan bagian dari jaringan Tol Trans Jawa yang mempunyai peranan penting dalam memperlancar arus transportasi yang dapat berdampak pada pertumbuhan sektor rill, sekaligus menghubungkan Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur. (mbr/hns)

ets-small

Liputan6.com, Jakarta Pemerintahan Presiden Joko Widodo- Wapres Jusuf Kalla terus mendorong pembiayaan investasi di luar Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), termasuk suntikan modal pemerintah terhadap Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menggarap proyek infrastruktur.

Salah satunya akan diwujudkan melalui pembangunan jalan tol Trans Jawa sepanjang 1.000 kilometer (km) yang ditargetkan rampung 2018.

“Kami akan fokus mendorong infrastruktur pembiayaan non APBN, tidak lagi menggunakan belanja Kementerian/Lembaga, tidak lagi pakai Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk proyek tol Trans Jawa,” kata Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro di Jakarta, seperti ditulis Minggu (23/10/2016).

Lebih jauh dia mengakui, pemerintah ingin merealisasikan pembangunan proyek jalan tol Trans Jawa di akhir 2018. Utamanya jalan tol rute Jakarta-Surabaya. Proyek ini sudah ditugaskan kepada BUMN, seperti PT Hutama Karya, PT Jasa Marga Tbk, PT Wijaya Karya Tbk.

“Untuk membangunnya, mereka butuh tambahan modal. Pinjaman banyak tersedia di bank, tapi masalahnya mereka kekurangan ekuitas. Karena itu, kami dorong skema ekuitas akan disediakan BPJS Ketenagakerjaan, Taspen, PT SMI, serta pertama kalinya didorong dana pensiun masuk langsung ke proyek infrastruktur,” jelas Bambang.

Dengan demikian, dia menjelaskan, BPJS Ketenagakerjaan, Taspen atau perusahaan dana pensiun tidak lagi hanya mengandalkan imbal hasil dari deposito di perbankan maupun pembelian Surat Utang Negara (SUN) karena mereka masuk ke proyek sektor riil.

“Melalui cara ini diharapkan financial closing proyek tol Trans Jawa selesai November atau Desember ini, sehingga BUMN bisa bangun semua ruas pada 2017 dan merampungkannya di akhir 2018. Di mana Jakarta-Surabaya sudah terhubung jalan tol,” harap Bambang.

Adapun rute jalan tol yang masuk proyek Trans Jawa dengan perkiraan kebutuhan investasi Rp 40,37 triliun, antara lain :

Cinere-Serpong sepanjang 10,1 kilometer (km)
Depok-Antasari 12,1 km
Cimanggis-Cibitung 26,4 km
Bekasi-Cawang-Kampung Melayu 11 km
Ciawi-Sukabumi 54 km
Kanci-Pejagan 35 km
Pejagan-Pemalang 57,5 km
Pemalang-Batang 39,2 km
Batang-Semarang 75 km
Solo-Ngawi 90,1 km
Ngawi-Kertosono 87 km
Pasuruan-Probolinggo 31,3 km. (Fik/Nrm)

doraemon

JAKARTA bisnis.com — Badan Pengatur Jalan Tol mengusulkan 25 ruas jalan tol baru baik ruas prakarsa maupun nonprakarsa dimasukkan dalam daftar Proyek Strategis Nasional. Dengan demikian, proyek-proyek itu memperoleh jaminan pembayaran dana talangan lahan dari Lembaga Manajemen Aset Negara.

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna mengatakan ruas jalan tol yang diajukan merupakan proyek yang telah menjadi komitmen dari pemerintah pusat supaya target pembangunan 1.000 kilometer jalan tol baru tercapai pada 2019.

Akan tetapi, proyek-proyek itu belum tercantum dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN).

“Misalnya Pasuruan—Probolinggo dan Probolinggo-Banyuwangi tidak masuk PSN. Padahal Presiden minta selesai 2019. Masak gara-gara bukan PSN tidak dikerjakan. Nanti target tidak tercapai. Makanya kami usulkan karena syaratnya harus PSN,” ujarnya, Selasa (11/10).

Daftar usulan proyek-proyek jalan tol itu telah disampaikan dalam surat Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) kepada Menteri Koordinator bidang Perekonomian sejak 27 Juli 2016.

Mengacu pada daftar tersebut, sebagian besar ruas baru yang diusulkan merupakan bagian dari jaringan tol Trans Sumatra seperti ruas Sigli—Banda Aceh sepanjang 75 kilometer dengan investasi Rp12,94 triliun dan Binjai—Langsa sepanjang 110 kilometer dengan investasi Rp18,82 triliun.

Ada juga jaringan Trans Jawa seperti Pasuruan—Probolinggo dan Probolinggo—Banyuwangi serta non Trans Jawa seperti Semarang—Demak dan Sukabumi—Ciranjang—Padalarang.

Sementara itu, tiga proyek di antaranya merupakan proyek prakarsa badan usaha yakni Krian—Legundi—Bunder—Manyar sepanjang 39 km dengan nilai investasi Rp7 triliun yang diusulkan oleh PT Waskita Karya.

Selain itu, ada juga Jakarta—Cikampek II Elevated senilai Rp14,13 triliun, serta Jakarta—Cikampek II sisi selatan dengan nilai investasi Rp17,77 triliun yang diusulkan oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk.

Menanggapi hal tersebut, Komisi Percepatan Penyediaan Infratsruktur Prioritas (KPPIP) menyatakan telah menerima usulan tambahan proyek yang akan dimasukkan dalam revisi Daftar Proyek Strategis Nasional dan tengah melakukan evaluasi terhadapnya.

Direktur Program KPPIP Rainier Haryanto menyatakan sesuai dengan Perpres No.3/2016, maka pelaksanaan evaluasi menjadi tanggung jawab dari KPPIP.

Dia menjelaskan hingga kini evaluasi telah melalui tahap eselon I dan tengah menanti persetujuan dari setidaknya empat kementerian anggota KPPIP untuk melakukan penambahan ataupun pengurangan proyek.

Setelah memperoleh persetujuan dari para kementerian terkait, maka usulan tersebut akan dibawa kepada Presiden untuk ditetapkan kembali melalui revisi Peraturan Presiden (Perpres).

“Daftar PSN ini kan bukan harga mati, semua daftar ini harga hidup. Hanya saja review memang dilakukan secara periodik, tidak serta merta. Sekitar enam bulan sekali perlu direview,” katanya Selasa (11/10)

Menurutnya terdapat tiga kriteria yang digunakan dalam mempertimbangkan sebuah proyek masuk dalam Proyek Strategis Nasional yakni secara dasar, strategis, dan operasional.

Secara umum, dia menyebut nilai proyek tersebut harus dia atas Rp100 miliar serta memiliki nilai strategis ekonomi. Selain itu katanya juga terdapat kementerian teknis yang bertanggung jawab untuk mendorong proyek tersebut.

Ketua Tim Implementasi KPPIP Wahyu Utomo mengatakan sekitar 50% dari PSN yang berjumlah total 225 proyek, telah memasuki fase konstruksi, sementara itu sisanya masih dalam tahap persiapan dan proses lelang untuk mencari investor.

Pemerintah menargetkan seluruh proyek strategis nasional telah memasuki proses konstruksi selambat-lambatnya pada 2018. Saat ini pihaknya tengah mengevaluasi permasalahan yang menghambat pelaksanaan proyek tersebut, untuk dilaporkan kepada Menteri Koordinator Perekonomian.

“Di sektor kelistrikan yang 35 gigawatt itu ada beberapa proyek yang sudah teken tapi belum masuk konstruksi karena masalah lahan.”

Usulan proyek – proyek Jalan Tol untuk dicantumkan dalam Proyek Strategis Nasional sebagaimana telah disampaikan dalam Surat Menteri PUPR Kepada Menteri Koordinator Bidang Perekonomian

No Nama Proyek Jalan Tol Panjang

(Km)

Biaya Investasi

(Rp. Triliun)

1 Pasuruan – Probolinggo

31,30

3,55

2 Probolinggo – Banyuwangi

170,36

18,4

3 Krian – Legundi – Bunder – Manyar *)

39

7

4 Jakarta – Cikampek II Elevated *)

36,4

14,13

5 Jakarta – Cikampek II Sisi Selatan (Jatiasih – Cipularang – Sadang) *)

64

17,77

6 Jembatan Suramadu

20,9

(pemeliharaan)

7 Yogyakarta – Solo

40,49

2,33

8 Semarang – Demak

23,99

2,96

9 Sukabumi-Ciranjang-Padalarang

61

5,03

10 Sigli – Banda Aceh

75

12,944

11 Binjai – Langsa

110

18,823

12 Tebing Tinggi – Pematang Siantar – Prapat – Tarutung – Sibolga

200

19,778

13 Bukittinggi – Padang Panjang – Lubuk Alung – Padang

55

7,874

14 Betung (Sp. Sekayu) – Tempino – Jambi

191

21,318

15 Jambi – Rengat

190

25,363

16 Rengat – Pekanbaru

175

24,824

17 Dumai – Sp. Sigambal – Rantau Prapat

175

22,488

18 Rantau Prapat – Kisaran

100

17,138

19 Langsa – Lhokseumawe

135

21,765

20 Lhokseumawe – Sigli

135

21,786

21 Simpang Indralaya – Muara Enim

110

10,288

22 Muara Enim – Lahat – Lubuk Linggau

125

14,587

23 Lubuk Linggau – Curup – Bengkulu

95

11,301

24 Pekanbaru – Bangkinang – Payakumbuh – Bukit Tinggi

185

28,720

25 Batu Ampar – Muka Kuning – Bandara Hang Nadim

25

2,100

*) Proyek Prakarsa

Sumber: BPJT,2016

new-chin-year-dragon-02

JAKARTA bisnis — Pada bulan ini, Badan Pengatur Jalan Tol akan mengumumkan perusahaan yang lulus tahap prakuaifikasi untuk menjadi peserta lelang proyek jalan tol Serang—-Panimbang sepanjang 84 kilometer di Banten.

Kepala Panitia Lelang Pengusahaan Jalan Tol Eka Pria Anas mengatakan setelah batas terakhir pengumpulan dokumen prakualifikasi pada 25 Juli 2016 tercatat ada empat badan usaha yang menyerahkan dokumen prakualifikasi ruas yang menelan investasi mencapai Rp10 triliun itu.

Keempat badan usaha tersebut, yakni PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk, PT Waskita Karya Tbk., PT Bangun Cipta Sarana, serta konsorsium PT Wijaya Karya Tbk.—PT Jababeka Tbk.—PT Pembangunan Perumahan Tbk.

“Agustus pekan ketiga, kami targetkan sudah ada pengumuman badan usaha yang lulus prakualifikasi,” katanya, belum lama ini.

Peserta Lelang adalah peminat yang telah dinyatakan lulus prakualifikasi oleh panitia, diundang mengikuti pelelangan jalan tol oleh panitia, mengambil dokumen lelang, serta menyampaikan dokumen penawaran kepada panitia sesuai dengan ketentuan dalam dokumen lelang.

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna mengungkapkan penetapan pemenang tender ruas Serang—Panimbang akan diketahui tahun ini. Dia mengatakan telah bersepakat dengan badan usaha yang berminat meng garap ruas tol tersebut untuk mempercepat tahapan pembangunan jalan tol meskipun pembebasan lahan belum di lakukan.

“Idealnya proses itu harus bertahap, lahan ada baru kami bawa ke pasar, tapi karena ada target yang harus dicapai, kami modifikasi sedikit. Kabar baiknya badan usaha itu mau dan mendukung,” ka tanya, Jumat (12/8). Dia menuturkan pihaknya melakukan pelelangan dengan mengandalkan penetapan lokasi dari Gubernur Banten.

Proses pengadaan lahan Serang— Panimbang akan dilakukan setelah penunjukan badan usaha pemenang tender sehingga dapat berjalan berjalan secara simultan dengan konstruksi.

Menurut Herry, ruas Serang— Panimbang merupakan satu dari empat paket proyek jalan tol yang masuk ke dalam 30 proyek prioritas yang akan dibangun hingga 2019. Paket lainnya, yakni jalan tol Manado— Bitung sepanjang 39 km, Balikpapan— Samarinda 99 km, dan paket delapan ruas prioritas Trans-Sumatra.

Herry melanjutkan ruas tol lainnya yakni Balikpapan—Samarinda dengan nilai investasi Rp9,97 triliun juga dalam tahap persiapan konstruksi mengingat lahan yang terbebaskan sudah cukup signifikan.

Adapun, delapan ruas prioritas Trans-Sumatra ditargetkan tahun ini bisa dilakukan penandatanganan kontrak ruas Tebing Tinggi—Kisaran sepanjang 60 km. ()

doraemon

JAKARTA kontan. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) menargetkan hingga akhir Desember 2016  pembebasan tanah untuk lahan tol trans Jawa dapat terselesaikan sampai Semarang. Dengan demikian, pada akhir tahun 2017 mendatang jalur tol tersebut sudah dapat dioperasikan.

Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PU-Pera, Endra S. Atmawidjaja mengatakan, ruas jalan tol yang dikebut pengerjaanya tersebut ialah Seksi III (Brebes Timur-Tegal Timur) dan IV (Tegal Timur-Pemalang) ruas jalan Tol Pejagan-Pemalang, Pemalang-Batang dan Batang-Semarang.

Endra menambahkan,

  • pengadaan lahan untuk ruas tol Brebes Timur-Pemalang sepanjang 38,6 kilometer (km) pada September 2016 sudah selesai.
  • Kemudian Pemalang-Batang sepanjang 39 km dapat terselesaikan pembebasan tanahnya pada bulan Oktober dan
  • ruas Batang-Semarang sepanjang 75 km pembebasan tanahnya ditargetkan selesai pada Desember 2016.

“Jadi kami harapkan secara agregat untuk ruas yang tersisa sampai Semarang pada Desember sudah selesai semua,” kata Endra, akhir pekan lalu. Dengan terselesaikan persoalan pembebasan tanah tersebut maka pengerjaan fisik jalan tol juga dapat dilakukan secara paralel tanpa harus menunggu terbebaskan seluruhnya.

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna mengatakan, panjang ruas tol yang harus segera di selesaikan mulai dari Brebes Timur hingga Semarang panjangnya mencapai 150 km. Pada musim mudik tahun depan, jalur tersebut diharapkan sudah dapat difungsikan.

Untuk mencapai target percepatan proses pengadaan lahan di ruas-ruas jalan tol menggunakan skema dana talangan tanah dari badan usaha. Pemerintah nantinya akan mengganti dana talangan tersebut melalui dana Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) yang dibentuk Kementerian Keuangan (Kemkeu).

Sebelumnya, Presiden Jokowi menargetkan, pembangunan tol Trans Jawa dapat terselesaikan seluruhnya dalam dua tahun. Agar proyek tersebut bisa berjalan sesuai harapan, dia memerintahkan jajarannya untuk kerja keras. Berkaitan dengan pembebasan lahan dia menginstruksikan kepada jajarannya untuk mengkomunikasikannya dengan baik ke masyarakat

doraemon

Bisnis.com, JAKARTA– Pemerintah memprioritaskan ruas Probolinggo–Banyuwangi sepanjang kurang lebih 171 km untuk dilelang bulan depan.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basoeki Hadimoeljono menyatakan hal itu dilakukan secepatnya untuk mengejar target ruas itu terselesaikan pada 2019

” Mulai prakualifikasinya harus bisa pertengahan bulan depan. Pasti kami siapkan, sudah perintah,” katanya Kamis(14/7) usai rapat di kementerian BUMN.

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna mengatakan percepatan dan penambahan ruas ini merupakan komitmen yang telah disepakati oleh Presiden dan pihaknya.

“Ini dulu yang pasti dilelang, yang ruas lain bisa menyusul ,” tegasnya

Lewat penambahan ruas ini maka tol trans Jawa dari Merak hingga Banyuwangi akan memiliki panjang total sekitar 1.351 km. Selain itu dia menargetkan dengan lelang yang dipercepat, maka konstruksi dapat dilakukan akhir tahun ini.

Herry memperkirakan nilai investasi untuk ruas ini akan mencapai sekitar Rp20 triliun.Namun ujarnya mengingat keterbatasan anggaran,pemerintah belum berencana untuk memberikan dukungan pendanaan

“Sementara kami rencanakan lepas full untuk swasta. Kalau nantinya memang butuh dukungan akan seperti Serang– Panimbang dalam bentuk service payment,”imbuhnya

Sebelumnya tol Serang–Panimbang yang tengah dalam tahap lelang mendapatkan dukungan pemerintah melalui mekanisme hibrid akibat pemerintah tak mampu mengalokasikan pendanaan untuk konstruksi awal.

reaction_1

Bisnis.com, JAKARTA– Tiga Badan Usaha Jalan Tol melakukan amendemen Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol untuk menambah dana talangan di Badan Layanan Umum Kementerian Keuangan. Lewat komitmen penambahan ini maka dana talangan lahan yang terkumpul mencapai Rp20,6 triliun.

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna menjelaskan tiga badan usaha yang melakukan amendemen PPJT pada hari ini Kamis (14/7) yakni PT Jasamarga Semarang Batang, PT Pemalang Batang Tollroad dan PT Marga Kunciran Cengkareng

Dia memerinci besaran dana talangan yang disediakan masing-masing badan usaha yakni Batang Semarang Rp548 miliar menjadi Rp4,7 triliun, Pemalang—Batang Rp100 miliar menjadi Rp1,3 triliun, dan Cengkareng—Batu Ceper –Kunciran dari Rp500 miliar menjadi Rp1,8 triliun.

Dia mengatakan penambahan dana talangan ini diharapkan dapat mempercepat proses pengadaan lahan, guna mengejar target operasional tol Trans Jawa pada 2018, dan seluruh ruas tol lainnya pada 2019.

“Pengadaan lahan Trans Jawa harus selesai Desember 2016 jadi tidak bisa pilah-pilah, ada tanah bayar sesuai tagihan di lapangan, kan sudah banyak. Ini akan dikawal tiap dua minggu oleh Pak Menteri,” ujarnya, Kamis (14/06).

Sebagai informasi hingga Juli ini total dana talangan yang terhimpun dari 35 badan usaha mencapai Rp20,6 triliun dari yang semula tercatat sebanyak Rp14 triliun. Jumlah tersebut termasuk dengan kontribusi tiga ruas baru yang diteken beberapa waktu lalu, yaitu Pandaan—Malang Rp1,3 triliun, Manado—Bitung Rp816 miliar, dan Balikpapan—Samarinda Rp1,9 triliun.

Direktur Keuangan JSMR Anggiasari Hindratmo mengatakan bertambahnya dana talangan yang dilakukan JSMR itu sebagai dampak permintaan Badan Pertanahan Negara yang ingin menuntaskan pembebasan lahan 100%.

Dia menyatakan manajemen tak berkeberatan menambah dana talangan untuk bisa mempercepat konstruksi

“Awalnya kami hanya mau bebaskan semampu kami, tapi dari BPN minta dibebaskan 100%, jadi nggak papa,” ujarnya

ezgif.com-resize

JAKARTA okezone- Pembangunan jalan tol Trans Jawa yang panjangnya 661 kilometer (km) mulai dari Merak hingga Surabaya ditargetkan akan selesai pada 2018. Untuk persiapan mudik Lebaran 2016, Basuki mengatakan ruas tol yang belum selesai dapat digunakan secara fungsional.

“Dari Bawen-Salatiga fungsional untuk digunakan, jalan tol ruas tersebut belum selesai karena masih ada pekerjaan pembangunan Jembatan Tuntang,” ujar Basuki seperti dilansir situs Kementerian PUPR, Jakarta, Senin (27/6/2016).

Menurutnya, pembangunan tol di Indonesia lambat sedangkan jumlah kendaraan semakin meningkat sehingga pembangunan tol terus dikejar. Ia memperkirakan ruas-ruas tol baru, termasuk tol yang fungsional bisa mengurangi kepadatan lalu lintas hingga 40 persen.

“Jalan Tol Trans Jawa sekarang sudah sekitar 30-40 persen yang beroperasi, sisanya sudah under construction,” ucapnya.

(Baca Juga: Jokowi Minta Tol Trans Jawa Dipercepat)

Basuki menyampaikan bahwa dalam pembangunan jalan tol pembebasan lahan masih sulit, terutama di Ruas Ngawi-Kertosono karena ada lahan Perhutani. “Dengan keterbatasan dana APBN, pembangunan jalan tol pun menggunakan dana talangan dari BUJT (Badan Usaha Jalan Tol),” ujarnya.

Untuk pembangunan jalan tol Trans Jawa sudah terbayar Rp450 miliar untuk pembebaskan lahan yang nanti akan diganti setelah APBN-P keluar plus bunga (BI rate). Sementara untuk di Lampung sudah Rp380 miliar dari dana talangan.

“Kami juga tengah mengerjakan jalur selatan, jika tidak, seberapa lama jalur utara (pantura) bertahan. Jalur selatan yang sedang dikerjakan antara lain ruas Cileunyi-Tasikmalaya-Yogyakarta,” katanya.

Terkait dengan mudik Lebaran 2016, Basuki menyebutkan ada tiga hal yang perlu diperhatikan. Pertama adalah sarana transportasi yaitu jalan. Kedua adalah manajemen yaitu pengaturan jalan oleh Kementerian Perhubungan serta Polri dan ketiga adalah perilaku pengendara.

Selain membuka jalan tol secara fungsional, hal lain yang dilakukan pemerintah untuk kelancaran arus mudik adalah integrasi sistem pembayaran jalan tol. Saat ini yang akan dilakukan adalah penutupan pintu tol di Palimanan. Jika pintu tol tersebut dibuka, dikhawatirkan penumpukan terjadi di pintu tol Brebes Timur.

“Untuk mempercepat transaksi, sebentar lagi penguna tol diharuskan memiliki e-toll card. Dua tahun ke depan direncanakan tidak ada lagi transaksi di pintu tol karena pembayaran tol akan langsung dipotong dengan sensor e-toll,” ucap Menteri Basuki.

(dni)

doraemon

Liputan6.com, Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengusulkan suntikan modal untuk fungsi pengadaan lahan oleh Badan Layanan Umum Lembaga Manajemen Aset negara (LMAN) senilai Rp 16 triliun.

Dana tersebut dialirkan untuk mempercepat pembangunan proyek-proyek jalan tol, antara lain jalan Tol Trans Jawa, Trans Sumatera, Non-Trans Jawa, dan Tol Jabodetabek.

Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro mengungkapkan, pemerintah mendukung fungsi pengadaan lahan yang selama ini menjadi kendala utama realisasi pembangunan infrastruktur, termasuk jalan tol. Pemerintah mendirikan BLU LMAN menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Peubahan (APBN-P) 2015.

“BLU LMAN tahun ini mempunyai mandatori mempercepat pengadaan tanah proyek infrastruktur khususnya jalan. Dianggarkan suntikan modal ke BLU LMAN Rp 16 triliun, supaya belanja pengadaan lahan lebih fleksibilitas,” kata dia dalam rapat kerja di gedung DPR, Jakarta, Senin (20/6/2016).

Bambang merincikan dana sebesar Rp 16 triliun yang dialokasikan dalam RAPBN-P 2016, untuk membiayai pengadaan lahan jalan tol, antara lain:

1. Suntikan modal Rp 2 triliun untuk pembangunan proyek Trans Sumatera dan lainnya. Kebutuhan pendanaan lahan senilai Rp 4,16 triliun.
2. Trans Jawa kebutuhan pendanaan Rp 6,47 triliun, sementara alokasi modal Rp 5,36 triliun
3. Jalan tol Non Trans Jawa dengan besaran investasi lahan Rp 8,38 triliun, sedangkan suntikan modalnya sebesar Rp 3,02 triliun.
4. Tol Jabodetabek, kebutuhan mencapai Rp 25,68 triliun, dan rencana alokasi suntikan modal Rp 5,62 triliun.

“Jadi total kebutuhan pendanaan ruas tol tersebut mencapai Rp 44,69 triliun. Dan rencana alokasi modal di RAPBN-P 2016 sebesar Rp 16 triliun,” kata Bambang.

Bambang menuturkan, pembangunan tol Trans Jawa sangat penting bagi Indonesia karena proyek ini sudah mangkrak sejak zaman Orde Baru. Penyebab utamanya karena masalah pembebasan lahan.

“Konsesi Trans Jawa sudah dilelang sejak akhir Orde Baru untuk seluruh seksi ruas tol. Tapi setelah krisis finansial, tidak ada kemajuan sekali dalam pembangunannya. Naik tol saja baru sampai Brebes Timur, tol Semarang dan Pekalongan belum. Itu karena pemegang konsesi yang mangkrak atau pembebasan lahan yang sulit,” ujar Bambang.

Oleh sebab itu, kata dia, BLU LMAN dapat mengambilalih konsesi yang mangkrak ini. Sebab membangun jalan tol strategis Bambang mengakui, memberikan multiplier effectsejak proyek memulai konstruksi, seperti penyerapan tenaga kerja.

Berikut kebutuhan pendanaan 8 ruas tol Trans Jawa senilai Rp 5,36 triliun :

1. Pejagan-Pemalang Rp 607 miliar
2. Pemalang-Batang Rp 1,3 triliun
3. Batang-Semarang Rp 2,53 triliun
4. Semarang-Boyolali Rp 460 miliar
5. Solo-Mantingan Rp 49 miliar
6. Mantingan-Kertosono Rp 100 miliar
7. Kertosono-Mojokerto Rp 62 miliar
8. Mojokerto-Surabaya Rp 253 miliar

(Fik/Ahm)

doraemon

BOGOR – Presiden Joko Widodo (Jokowi) sedikit bernapas lega, lantaran pembangunan jalan tol ruas Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) sudah mulai dikerjakan, dan akan rampung pada 2017 untuk seksi I.

“Tol Bocimi ini sudah pernah di-groundbreaking empat kali, ini sudah mulai 1997,” kata Jokowi saat meninjau proyek Tol Bocimi, Selasa (21/6/2016).

Jalan tol ruas Bocimi dikerjakan dengan pembagian hingga empat seksi. Di mana, seksi I yang sepanjang 15,35 km ini dijadwalkan rampung pada 2017. Tidak hanya itu, pada seksi pertama juga pengerjaannya di bagi menjadi tiga paket, paket pertama progresnya telah mencapai 18,7 persen, paket kedua telah mencapai 12 persen dan paket ketiga baru mencapai enam persen.

Jokowi menyebutkan, selama ini yang menjadi hambatan tidak segera selesainya pembangunan Tol Bocimi adalah lebih dikarenakan pihak swasta yang menggarap proyek tol tersebut tidak secara cepat merampungkannya.

(Baca Juga: Presiden Jokowi Minta Tol Bocimi Rampung di 2018)

Jokowi melanjutkan, jalan tol yang memiliki total panjang 54 km dengan investasi sebesar Rp7,7 triliun ini sempat jatuh ke tangah swasta, namun telah diambil kembali oleh pemerintah.

“Sudah pindah swasta sudah berkali-kali, seperti yang sudah dilihat sama seperti Ngawi-Solo, kita berikan swasta iya, tapi kalau lambat kita ambil lagi, ini macet-macet,” tambahnya.

Pada kesempatan yang sama, Mantan Wali Kota Solo ini juga telah menginstruksikan kepada seluruh pejabat daerah, seperti Gubernur Jawa Barat, Bupati Bogor, dan Wali Kota Bogor untuk memudahkan proses pembebasan lahan.

“Di lapangan tidak akan ada hambatan apa-apa,” tukasnya.

(dni)

Emoticons0051

WE Online, Solo

Pengoperasian jalan tol Solo-Kertosono untuk ruas Solo-Sragen sepanjang 25 kilometer sebagai jalur alternatif mudik Lebaran perlu dipercepat atau dimajukan dari rencana semula, kata Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika Pemerintah Kota Surakarta Yosca Herman Soedrajad.

Kepala Dishubkominfo Pemkot Surakarta Yosca Herman Soedrajad di Solo, Senin (20/6/2016), mengatakan percepatan itu guna memaksimalkan jalan bebas hambatan tersebut, sebagai jalur alternatif mudik di Solo dan sekitarnya.

“Ya dengan mempertimbangkan puncak arus mudik yang diprediksi berlangsung pada 2-3 Juli, kami menyarankan agar tol dibuka lebih awal. Bukan H-7 Lebaran seperti rencana semula, melainkan H-10 atau paling lambat H-12,” katanya.

Ia mengatakan dengan dibukanya jalan tol untuk ruas Klodran-Pungkruk/Kemiri tersebut lebih cepat, bisa memaksimalkan sosialisasi kepada para calon pemudik. Menurut dia, sosialisasi operasional jalan tol tersebut harus diperhatikan lantaran calon pemudik tidak hanya berasal dari Solo dan sekitarnya.

“Ya jalan tol itu akan digunakan oleh pemudik dari berbagai daerah di Indonesia, terutama Jabar dan Jakarta menuju Jatim. Kalau dibuka mulai H-7 kami khawatir persiapannya akan tergesa-gesa, sehingga operasional tol baru optimal mulai H-4 Lebaran,” katanya.

Percepatan operasional jalan tol Solo-Kertosono ruas Klodran-Pungkruk/Kemiri tersebut, juga dinilai sejalan dengan instruksi pemerintah pusat. Herman menjelaskan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah memerintahkan persiapan penyelenggaraan arus mudik sejak H-12.

“Sosialisasi juga harus dilakukan pemerintah pusat hingga ke daerah lain. Terutama Jabar dan Jakarta, yang menjadi daerah asal pemudik,” katanya.

Jalan Tol Solo-Kertonsono bakal dioperasikan sebagian mulai 29 Juni (H-7 Lebaran) hingga 13 Juli (H+7 Lebaran). Operasional terbatas itu untuk menyediakan jalur alternatif mudik dan balik Lebaran. Saat arus mudik, arus kendaraan di jalan bebas hambatan tersebut akan bermula di Klodran (Karanganyar) serta berakhir Pungkruk, Sidoharjo (Sragen) dan Kemiri (Karanganyar). (Ant)

Penulis: ***

Editor: Cahyo Prayogo

doraemon

BREBES, KOMPAS.com – Kehadiran Presiden Joko Widodo di Pintu Gerbang Tol Brebes Timur, Kamis (16/6/2016), disambut meriah oleh warga setempat.

Jokowi hendak meresmikan pengoperasian tol Pejagan-Pemalang seksi I dan II (Pejagan-Brebes Timur) serta integrasi ruas Jakarta-Cikampek, Cipularang, Padaleunyi dan Cipali.

Pantauan Kompas.com, Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana sampai di lokasi peresmian sekitar pukul 15.30 WIB.

Masyarakat setempat langsung menyambutnya. Panitia menempatkan masyarakat di dalam tenda bersama-sama dengan tamu yang lain.

Warga berebut bersalaman. Ada yang sambil mencium tangan Jokowi. Ada pula yang disertai jeritan histeris.

Saking riuhnya sambutan warga, Jokowi dan rombongan membutuhkan waktu sekitar 15 menit dari depan tenda sampai ke tempat duduknya.

Wakil Gubernur Jawa Tengah Heru Sudjatmoko dalam sambutannya menggambarkan betapa bahagianya masyarakat setempat bertemu dengan Presiden.

“Tadi saya dengar warga yang di belakang itu bisik-bisik pakai bahasa asli. Artinya kurang lebih begini, ini betul-betul Presiden kita, sampai-sampai mau salaman sama warga,” ujar Heru.

Panitia memang sengaja menempatkan warga setempat di dalam tenda sebagai rasa hormat dan penghargaan. Kebanyakan, warga yang ada berasal dari Desa Kaligangsa Kulon, Brebes.

Saking banyaknya warga yang dimasukkan ke dalam tenda acara, banyak petinggi BUMD dan BUMN tak kebagian tempat duduk.

Gerbang tol Brebes Timur, tempat peresmian, telah dinyatakan laik operasi pada Mei 2016 lalu dan kini siap untuk dioperasikan. Terutama untuk menyambut musim mudik atau libur Lebaran 2016.

Emoticons0051

ID: PT Jasa Marga Tbk (JSMR) menyimpan potensi pertumbuhan berkelanjutan, seiring agresifnya penyelesaian ruas tol dalam dua tahun ke depan. Target pemerintah untuk mempercepat proyek pembangunan infrastruktur menjadi satu alasan agresifnya perseroan dalam menyelesaikan pengembangan ruas tol.

CIMB Securities menyebutkan perseroan berpotensi merealisasikan komisioning ruas tol sepanjang 313 kilometer (km) hingga 2017. Perseroan juga telah memasukkan empat pengembangan ruas tol baru sepanjang 250 km dalam pipeline yang diharapkan mulai konstruksi paling lambat tahun depan.

Analis CIMB Securities Laura Taslim dan Erindra Krisnawan mengungkapkan, Jasa Marga menyimpan potensi pertumbuhan kinerja keuangan lebih pesat dalam jangka panjang. Hal ini tidak lepas dari agresifnya penyelesaian ruas tol dengan total penyelesaian sepanjang 394 km untuk periode 2016-2019. Komisioning ruas tol sepanjang 72 km diharapkan terealisasi tahun ini dan sepanjang 313 km ditargetkan komisioning tahun 2017, dan sepanjang 10 km komisioning pada 2018.

“Pesatnya pengembangan ruas tol membuat anggaran belanja modal perseroan bakal melonjak dengan target hingga Rp 13 triliun tahun ini atau terbesar sepanjang perseroan mencatatkan sahamnya di bursa efek,” tulis Laura dan Erindra dalam risetnya, baru-baru ini.

Beberapa proyek tol yang sedang digarap perseroan adalah, Medan-Kuala Namu-Tebing Tinggi, Gempol-Pasuruan, Surabaya-Mojokerto, Semarang-Solo, Cengkareng- Kunciran, Kunciran-Serpong, Solo-Ngawi, Ngawi-Kertosono, dan beberapa proyek tol lainnya. Perseroan juga baru saja memasukkan empat proyek tol baru dalam prioritas pipeline, yaitu Semarang- Batang, Pandaan-Malang, Manado- Bitung, dan Balikpapan-Samarinda

Baca selengkapnya di Investor Daily versi cetak dihttp://www.investor.co.id/pages/investordailyku/paidsubscription.php

doraemon

TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimulyono mengklaim persiapan jalur tol untuk arus mudik Juli mendatang sudah hampir siap. Ia mengatakan saat arus mudik nanti, akan dibuka tiga pintu tol utama yakni Cikarang, Palimanan, dan Brebes Timur.

Kementeriannya, kata Basuki, akan mengintegrasikan tiga pintu tol itu. “Nanti hanya akan ada Pintu Tol Cikarang, Palimanan, dan Brebes Timur. Di pintu tol Palimanan, akan ditambah dari 11 pintu menjadi 23 pintu,” kata Basuki saat ditemui di Hotel Amabhara, Jakarta Selatan, Senin, 30 Mei 2016.

Beberapa perbaikan juga telah dilakukan, termasuk pelebaran jalan untuk mengurangi kemacetan. Salah satunya adalah di Lingkar Sumpiuh yang menghubungkan Sumpiuh dengan Tambak Kabupaten Banyumas.

Sedangkan untuk perbaikan, Basuki mengatakan masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Mulai dari perbaikan Jembatan Bawen di Salatiga dan juga longsor di tol Cipali beberapa waktu lalu. Khusus untuk perbaikan longsor tol Cipali, Basuki mengatakan perbaikan akan selesai dalam waktu 20 hari setelah longsor terjadi.

Sejumlah pembukaan jalur juga akan dilakukan sebelum jalur mudik. Yang paling dekat, adalah jalur Tol Pejagan –  Brebes Timur. “Akan segera kami buka, saya masih tunggu jadwal Presiden Jokowi (untuk membuka),” tutur Basuki.

Selain Pejagan-Brebes Timur, Basuki juga mengatakan akan membuka jalur Tol Solo – Ngawi sesegera mungkin. “Jadi mobil tak perlu lewat Salatiga, sehingga kemacetan bisa dikurangi. Tidak lewat kota Solo, karena bisa lewat tol,” kata dia.

Basuki menargetkan pengoperasian tol tersebut bisa dilaksanakan paling lama pada H-7 lebaran. Ia berhatap beberapa pembukaan jalur tol baru ini akan mampu mengurangi kemacetan yang kerap terjadi saat musim mudik.

EGI ADYATAMA

doraemon

JAKARTA – Kalangan emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun ini lebih ekspansif dengan menganggarkan belanja modal (capital expenditure) lebih besar dibanding tahun lalu. Dengan langkah tersebut, kinerja keuangan emiten diyakini bakal membaik tahun ini.

Optimisme tersebut ditopang oleh fundamental perekonomian nasional yang lebih solid, akselerasi pembangunan infrastruktur yang cukup masif, reformasi ekonomi yang secara konsisten terus digulirkan pemerintah, serta pencairan belanja pemerintah yang lebih cepat.

Demikian rangkuman wawancara Investor Daily dengan Direktur Utama Waskita Karya Muhammad Choliq, Wakil Direktur Utama PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) Adam Gifari, Wakil Presiden Direktur PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex/SRIL) Iwan Kurniawan Lukminto, Sekretaris Perusahaan PT Semen Indonesia Tbk Agung Wiharto, Direktur Bahana TCW Investment Budi Hikmat, Profesor International Business School (IPMI) Roy Sembel, dan pengurus Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia (APEI) Lily Widjaja.

Mereka ditemui di Berita Satu Plaza, Jakarta, Selasa (26/4), di sela penjurian “Emiten Terbaik” MajalahInvestor.

Dirut Waskita Karya Muhammad Choliq mengatakan, perseroan yakin target pendapatan dan laba bersih tahun ini bakal terlampaui, mengingat kinerja kuartal I-2016 perseroan telah melebihi target. Berdasarkan laporan unaudited, selama kuartal I-2016, laba bersih perseroan mencapai Rp 125 miliar. Dibanding periode sama tahun lalu Rp 11,96 miliar, laba bersih tersebut naik fantastis, sekitar 945%.

Sementara pendapatan perseroan mencapai Rp 3,5 triliun, naik 150% dibanding kuartal I-2015 Rp 1,4 triliun.

“Proyek-proyek konstruksi baru sudah ada yang kami dapatkan di awal tahun. Selain itu, kami juga berusaha ikut proyek konstruksi milik swasta. Jadi tidak hanya mengandalkan proyek negara saja,” kata dia.

Salah satu proyek yang akan digarap tahun ini adalah proyek kereta ringan (light rail transit/LRT) Palembang yang mempunyai nilai investasi sekitar Rp 7 triliun. Sedangkan di sektor jalan tol, perseroan pun kini telah memiliki sebanyak 13 proyek ruas jalan tol.

“Tol-tol yang kami ambil alih ini, dulunya merupakan proyek yang mangkrak. Misalnya Tol Bekasi- Cawang-Kampung Melayu (Becakayu),” tutur Choliq.

Belum lama ini, perseroan pun melalui anak usaha PT Waskita Toll Road membentuk anak usaha baru dengan PT Jasa Marga Tbk (JSMR) untuk menggarap jalan tol Semarang- Batang yang memiliki panjang 75 kilometer.

Perseroan menargetkan dapat membukukan penjualan senilai Rp 27 triliun pada 2016 atau meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan dengan 2015 sebesar Rp 14 triliun.

Selain itu, perusahaan menargetkan perolehan laba bersih senilai Rp 2 triliun pada 2016 atau meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan dengan Rp 1 triliun pada 2015. Tahun ini, kata Choliq, perseroan menargetkan total kontrak yang ditangani mencapai Rp 100 triliun. Kontrak tersebut terdiri atas kontrak baru sebesar Rp 63 triliun dan carry overdari tahun lalu senilai Rp 37 triliun.

Perseroan mengalokasikan belanja modal sekitar Rp 5 triliun tahun ini. Di sisi lain, jika memasukkan porsi pinjaman perbankan, maka total anggaran ekspansi 2016 bisa mencapai Rp 10 triliun. (ac/hg/gor)

Baca selanjutnya di

http://id.beritasatu.com/home/sarana-menara-nusantara-lanjutkan-ekspansi-pembangunan-tower/143504

doraemon

Merdeka.com – Pemerintah resmi menyerahkan pengerjaan tol Trans Jawa ruas Batang-Semarang ke perusahaan anyar yakni PT Jasamarga Semarang Batang, konsorsium antara PT Jasa Marga (Persero) Tbk dan PT Waskita Karya Toll Road (Persero). Proyek ini merupakan salah satu Proyek Infrastruktur Strategis Nasional yang tercantum dalam Peraturan Presiden (Perpres) No. 3 Tahun 2016.

“Proyek jalan tol ini merupakan salah satu ruas yang potensial dikembangkan untuk meningkatkan konektivitas di Pulau Jawa serta mendorong penyebaran pembangunan sehingga memunculkan alternatif wilayah lain sebagai pusat pembangunan permukiman dan kawasan industri,” ujar Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, di Jakarta, Rabu (27/4).

Menteri Basuki menjelaskan bahwa penandatanganan proyek jalan tol ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam pemenuhan kebutuhan jalan bagi masyarakat sehingga jalan tol Trans Jawa dapat segera terwujud.

“Penandatanganan ini sebagai bukti nyata komitmen pemerintah dalam menjalin kerjasama dengan badan usaha (investor) melalui lelang terbuka dan transparan.”

Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro menyatakan penandatanganan ini merupakan langkah konkret pemerintah untuk mewujudkan percepatan pembangunan infrastruktur antara lain melalui kepastian pengembalian dana talangan untuk pembebasan lahan. Tujuannya pihak swasta merasa nyaman untuk berinvestasi di proyek tol.

“Penjaminan pemerintah yang diberikan melalui PT PII selaku single window policy penyedia penjaminan pemerintah diharapkan proyek lebih bankable,” ungkap Menteri Bambang.

Direktur Utama PT PII, Sinthya Roesly, menjelaskan bahwa berdasarkan Perpres No 38 Tahun 2015, terdapat 19 sektor infrastruktur ekonomi dan infrastruktur sosial yang dapat dikerjasamakan dan dapat diberikan penjaminan, salah satunya adalah sektor jalan.

PT PII sebagai satu-satunya Badan Usaha Penjaminan Infrastruktur (BUPI), di bawah pembinaan Kementerian Keuangan, telah memberikan penjaminan atas proyek Tol Batang-Semarang. “Dengan penjaminan PT PII dapat meningkatkan kenyamanan swasta untuk berinvestasi di Indonesia,” ujar Sinthya.

Sebegai informasi, Menteri Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (Menteri PUPR), selaku Penanggung Jawab Proyek Kerjasama (PJPK) diwakili oleh BPJT, pada hari ini menandatangani Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol untuk Proyek Tol Batang – Semarang dengan PT Jasamarga Semarang Batang.

Pada saat yang bersamaan, dilakukan pula penandatanganan Perjanjian Penjaminan antara Badan Usaha dan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero)/PT PII serta Perjanjian Regres antara PT PII dengan Menteri PUPR sebagai PJPK. Seluruh rangkaian acara Penandatanganan disaksikan oleh Menteri Keuangan (Menkeu).

Proyek tol Batang-Semarang sepanjang 75 kilometer dengan perkiraan nilai investasi sebesar Rp 11 triliun merupakan bagian dari Jalan Tol Trans-Jawa yang akan menghubungkan Merak, Banten hingga Banyuwangi, Jawa Timur. Ditambahkan, Proyek Tol Batang-Semarang adalah proyek dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dan merupakan proyek tol pertama yang diberikan penjaminan oleh Menteri Keuangan melaui PT PII.

Sebelumnya, pemerintah memutuskan untuk melelang ulang ruas tol ini disebabkan perusahaan penanggungjawab terdahulu yakni PT Marga Setiapuritama tidak melakukan kewajiban membayar jaminan pelaksanaan pada 2015. PT Marga Setiapuritama telah mengantongi konsesi ruas tersebut sejak 1997.

reaction_1

Jakarta detik -Proyek pengembangan jalan tol Semarang-Batang hari ini resmi diserahkan untuk dikerjakan ke PT Jasa Marga Semarang Batang. PT Jasa Marga Semarang Batang ini merupakan konsorsium Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PT Jasa Marga Tbk dan PT Waskita Karya Toll Road.

Penyerahan pengembangan ini ditandai dengan menandatangani Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) di Gedung Radius Prawiro, Kemenkeu.

Menteri PUPR, selaku Penanggung Jawab Proyek Kerjasama (PJPK) diwakili oleh Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), menandatangani PPJT untuk proyek tol Batang-Semarang dengan Badan Usaha pemenang lelang yaitu PT Jasa Marga Semarang Batang.

Pada saat yang bersamaan, dilakukan pula penandatanganan Perjanjian Penjaminan antara Badan Usaha dan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) (PII) serta Perjanjian Regres antara PT PII dengan Menteri PUPR sebagai PJPK. Seluruh rangkaian acara penandatanganan ini disaksikan oleh Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro.

“Baru saja kita saksikan penandatanganan kerja sama penjaminan untuk proyek pembangunan jalan tol Batang yang sudah lama ada konsesinya dan sedang dikerjakan. Beberapa tahun yang lalu putus, kemudian kita tenderkan jadi sekarang sudah ada owner yang baru. Mudah-mudahan tidak ada masalah lagi ke depan,” kata Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono di Kemenkeu, Jakarta, Rabu (27/4/2016).

Proyek tol Batang-Semarang sepanjang 75 km dengan perkiraan nilai investasi sebesar Rp 11 triliun merupakan bagian dari Jalan Tol Trans-Jawa yang akan menghubungkan Merak, Banten hingga Banyuwangi, Jawa Timur. Ditambahkan lagi, proyek Tol Batang-Semarang adalah proyek dengan skema Kerja sama Pemerintah dan Swasta. Tol Semarang-Batang ini merupakan proyek tol pertama yang diberikan penjaminan oleh Menkeu melalui PT PII.

(feb/hns)

doraemon

Bisnis.com, JAKARTA—Badan Pengatur Jalan Tol tengah akan menawarkan peluang investasi di tiga ruas tol baru di Jawa Barat, yaitu  Sukabumi—Ciranjang, Ciranjang—Padalarang dan Cileunyi—Banjar dengan nilai total investasi mencapai Rp20,26 trilun.

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Herry Trisaputra Zuna menyatakan ruas tol Sukabumi—Ciranjang dan Ciranjang—Padalarang belum termasuk ke dalam 47 ruas tol yang ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 3/2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.

Meski demikian, ruas tol tersebut telah ditetapkan ke dalam jaringan jalan tol nasional.

“Kita sedang me-review ulang dokumen studi kelayakannya, dokumen tanahnya, baru bisa kita lelang. Kalau studinya bisa disetuju tahun ini atau tahun depan baik sekali, tetapi untuk dilelang tahun ini belum,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (18/04)

Ditanya mengenai tingkat kelayakannya, Herry menjelaskan  selama ini masyarakat

yang menuju Bandung biasa menggunakan tiga koridor jalan, melalui daerah Puncak, Sukabumi, ,maupun Cikampek. Dengan demikiran rencana pembangunan  jalan tol itu akan terkoneksi dengan jalur yang ada sebelumnya.

Menurut data BPJT, ruas tol Sukabumi—Ciranjang sepanjang 28 kilometer akan menelan biaya investasi senilai Rp1,46 triliun, biaya tanah Rp129 miliar dan biaya konstruksi 82 miliar. Sementara itu, tol Ciranjang—Padalarang rencananya membentang sepanjang 33 kilometer dan membutuhkan biaya investasi  senilai Rp3,57 triliun.

Dari sisi kesiapan lahan, Herry menyatakan belum ada tanah yang dibebaskan untuk  ruas tol tersebut. Hal ini karena pemerintah tengah fokus mengejar target penyelesaian konstruksi 47 ruas proyek tol prioritas untuk memenuhi target 1.000 kilometer jalan tol pada 2019 mendatang yang dinilai lebih mendesak.

“Jadi memang sesuai kapasitasnya , karena memang tanah belum . Ini bisa menjadi PR  kita setelah 1.000 kilometer cukup, mungkin bisa untuk 5 tahun kemudian, atau kalau memang diputuskan lain bisa saja kita percepat,” ujarnya.

Dia juga menyatakan kebutuhan anggaran lahan untuk ketiga ruas ini belum termasuk ke dalam kebutuhan anggaran lahan tol senilai total Rp16 triliun yang diajukan ke Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) pada tahun ini. Dana Rp16 triliun itu, ujarnya, akan fokus digelontorkan untuk proyek tol lain yang lebih mendesak.

Adapun ruas tol Cileunyi—Banjar sepanjang 107 kilometer diperlukan untuk menambah kapasitas jalan dan mengurai kemacetan menuju Garut dan Tasikmalaya yang selama ini terjadi saat arus mudik di kawasan Nagreg. Ruas tol yang diusulkan pembangunannya oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat ini diperkirakan membutuhkan investasi hingga Rp15,23 triliun.

“Kami melihatnya sisi selatan ini seperti Pantura, tapi ada di sisi selatan. Jalurnya memang belum masuk di rencana umum, sedang di-work out,” ujarnya.

Lebih lanjut Herry memaparkan pihaknya kini juga mulai memikirkan kebutuhan  anggaran untuk pengadaan lahan proyek-proyek tol yang tidak termasuk 47 ruas tol prioritas. Perencanaan dari jauh hari diperlukan untuk memastikan proyek-proyek tol itu terbangun tepat pada waktunya.

doraemon

Bisnis.com, JAKARTA—Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna menyatakan pihaknya akan dibantu oleh Kementerian Keuangan untuk menyiapkan pembangunan 47 proyek tol yang ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional.

Penetapan 47 proyek tol itu berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 3/2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.

“Kebetulan hasil rapat kemarin dengan Kemenkeu untuk proyek prioritas, ada peluang penyiapannya Project Development Facility disiapkan oleh Kemenkeu. Kita review bersama,” ujarnya, Senin (18/04)

Untuk pengadaan lahan proyek tol strategis tersebut, Herry mengaku pihaknya telah mengajukan dana senilai Rp16 triliun kepada Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) pada tahun ini.

Sementara pada tahun depan, jumlah kebutuhan anggaran lahan tol yang diajukan meningkat menjadi Rp28 triliun.

Seperti diketahui, pada tahun ini pemerintah tengah mencanangkan terbentuknya LMAN oleh Kementerian Keuangan.

Lembaga ini nantinya akan menangani pembiayaan lahan untuk seluruh proyek infrastruktur sejak tahun ini.

Dengan demikian, nantinya tidak akan ada lagi pos anggaran pengadaan lahan di masing-masing kementerian/lembaga yang membangun infrastruktur.

valentineEVERYsmall

Tinggalkan komentar